Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Hanya 4 Tahun Usia Jembatan Gantung Lereng Merapi

BOYOLALI – Usia teknis jembatan gantung di kawasan lereng Merapi, Kecamatan Selo hanya 4 tahun. Meskipun demikian, bila terpelihara baik maka usia jembatan bisa lebih lama.

"Contoh jembatan serupa yang kami bangun di Aceh, bisa awet sampai sekarang dan sudah berusia 20 tahun lebih," Yusanto, Kepala Operasi PT Amarta Karya selaku pelaksana proyek jembatan gantung, Senin (16/4).

Saat ini, dua dari lima jembatan gantung yang dibangun di lereng Merapi, Kecamatan Selo, memasuki tahap finishing dan siap diresmikan 28 April mendatang. Sesuai ketentuan, kendaraan yang lewat jembatan itu dibatasi maksimal berbobot 3 ton.

Dua jembatan yang sudah siap diresmikan tersebut yakni jembatan gantung di Dukuh Sepi, Desa Jrakah yang menghubungkan Dukuh Sepi menuju jalan raya Boyolali-Magelang.

Satu jembatan lagi yakni yang membentang diatas Kali Ladon menghubungkan Dukuh Sepi, Desa Jrakah dengan Dukuh Bakalan, Desa Klakah.

Sedangkan tiga jembatan gantung lainnya yang juga dibangun di wilayah Kecamatan Selo, saat ini masih dalam tahap penyelesaian pemasangan boards atau lantai jembatan.

Ketiga jembatan itu yakni di Dukuh Kajor, Desa Jrakah; jembatan gantung Windu, yang menghubungkan Dukuh Klakah Ngisor, Desa Klakah, Kecamatan Selo dengan Windu, Sawangan, Magelang serta jembatan gantung Dukuh Takeran, Desa Tlogolele.

Senada, Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto menambahkan, embatan gantung difokuskan sebagai jalur evakuasi bagi warga jika terjadi bencana erupsi Merapi.

Namun demikian, saat kondisi aman, juga dimanfaatkan sebagai jalur perekonomian bagi warga setempat. "Sehingga kami harapkan arus perekonomian warga semakin lancar dan dapat meningkatkan kesejahteraan warga lereng Merapi," harapnya.

Posting Komentar

0 Komentar