KEBUMEN - Memasuki musim kemarau, volume air di dua waduk yang ada di Kabupaten Kebumen yakni Waduk Sempor dan Wadaslintang mengalami penyusutan.
Namun demikian, cadangan air di dua waduk tersebut dipastikan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada musim tanam II ini.
Data Dinas Sumber Daya Air Energi Sumberdaya Mineral (SDA-ESDM) Kebumen menunjukkan, wolume air Waduk Sempor hingga Selasa (5/6) masih 26,57 juta m3 dengan elevasi 66,07 meter.
Jumlah tersebut menyusut jika dibandingkan volume air pada akhir Mei yang masih 28 juta m3 dengan elevasi 67,2 meter.
Penyusutan volume air juga terjadi di Waduk Wadaslintang. Volume air di waduk yang berada di wilayah Kebumen dan Wonosobo tersebut tersisa 367 juta m3 dengan elevasi 183,46 meter. Kondisi tersebut jauh berkurang jika dibandingkan pada akhir Mei, volume air masih 372 juta m3 dengan elevasi 183,46 meter.
Kepala Bidang Irigasi pada Dinas SDA ESDM Muchtarom SST mengatakan, dengan asumsi pengeluaran air untuk irigasi sebanyak 28 m3/detik, dalam sehari semalam air Waduk Wadaslintang menyusut sebebanyak 2,4 juta m3.
Sedangkan untuk Waduk Sempor untuk keperluan irigasi dan air baku PDAM sebanyak 3,35 m3/detik, dalam sehari semalam volume air Waduk Sempor menyusut 280.000 m3.
"Untuk daerah irigasi Sempor sebagian sudah tidak membutuhkan pasokan air, namun daerah irigasi Wadaslintang masih banyak yang membutuhkan pasokan air. Sebab sampai saat ini masih ada yang baru mulai tanam," ujar Muchtarom.
Muchtarom menyebutkan, luas areal daerah irigasi Waduk Sempor mencapai 6.478 hektare. Sedangkan Waduk Wadaslintang dipakai untuk mencukupi pasokan air untuk 21.420 hektare di wilayah Kebumen dan 9.680 hektare di Purworejo.
Diprediksikan untuk saluran irigasi Sempor dalam sebulan lagi sudah bisa ditutup. Namun irigasi Wadaslintang masih butuh lebih lama lagi, yakni sekitar dua bulan lagi masih dialirkan. "Itu pun biasanya masih ada ekstra time lagi," tandasnya.
0 Komentar