Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Tersangka Aborsi Delapan Orang

PURWOKERTO - Polres Cilacap menetapkan dua orang lagi sebagai tersangka dalam kasus pengguguran kandungan atau aborsi. Keduanya merupakan

perawat yang selama ini bekerja di tempat praktik dokter Rejani Djalal. Kapolres Cilacap AKBP Rudi Darmoko SIK mengatakan, keduanya masih dalam pemeriksaan intensif.

”Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik, dua orang perawat yang bekerja pada dokter Rejani telah ditetapkan sebagai tersangka. Total tersangka kini berjumlah delapan orang,” katanya didampingi Kasat Reskrim AKP Guntur Saputro usai mengikuti kegiatan pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) Polda Jateng di Polres Banyumas, kemarin.

Enam tersangka sebelumnya, yakni dokter Rejani Djalal dan pasien pelaku aborsi Dewi Hastuti (19) asal Pemalang. Adapun empat lainnya Handjuang Rasta Kusuma, Sukron Ma’arif, Aji Kurniawan, dan Nur Khofian.

Dua tersangka baru yang dikatakan sebagai perawat, NN dan DW yang menjadi asisten dokter Djalal sejak tahun 2008 dan 2011. ”Dua tersangka baru adalah asisten tersangka yang membantu proses aborsi. Kami belum menahan mereka dan masih dalam pemeriksaan intensif untuk mengembangkan kasusnya,” jelas Kapolres.

Kesulitan

Menurut Rudi, polisi masih terus melakukan pengembangan dan tidak menutup kemungkinan masih ada tersangka lain. Dalam kasus aborsi ilegal, tak hanya dokter yang bisa jadi tersangka, tetapi pasien yang menggugurkan kandungan dan yang mengantar pun bisa jadi tersangka.

Polres Cilacap mengaku masih kesulitan untuk melacak pasien pelaku aborsi, dokter Djalal. Sebab hampir seluruh pasien menggunakan nama dan alamat palsu. ”Pasien kebanyakan menggunakan nama dan alamat palsu. Saat ini pasien pelaku aborsi baru satu orang yang jadi tersangka,” katanya.

Kasat Reskrim AKP Guntur Saputra menambahkan, pemeriksaan terhadap kedua asisten dokter Djalal akan dikembangkan untuk menghitung jumlah pasien yang menggugurkan kandungannya.

Pada saat penggerebekan, polisi menyita buku tamu yang berisi sekitar 400 pasien selama tahun 2012. ”Dari kedua asisten ini, akan kita ketahui mana saja pasien aborsi,” tandasnya.

Guntur mengungkapkan, saat ini pihaknya membantarkan kedua tersangka, yakni dokter Djalal dan Dewi Hastuti. Dokter Djalal terkena serangan jantung dan saat ini masih dirawat di RS Pertamina Cilacap. Berdasarkan rekam medis, tersangka pernah menjalani operasi jantung. ”Jadi keluhan tersangka dengan rekam medisnya memang sinkron,” ujarnya.

Sedangkan Dewi Hastuti dirawat di RSUD Cilacap. Kondisinya masih lemah setelah aborsi, dan di dalam rahimnya masih tersisa jaringan yang perlu dibersihkan. Pihaknya akan memeriksa kedua tersangka setelah kondisinya sudah dinyatakan sehat oleh dokter.

Saat ini Polres Cilacap masih menunggu hasil pemeriksaan forensik Tim Labfor Mabes Polri dari 14 potongan organ tubuh janin yang ditemukan saat pembongkaran septic tank di rumah yang sekaligus menjadi tempat praktiknya.

Selain di Jalan Gatot Subroto, ada dugaan dokter Djalal juga membuka praktik di tempat lain. Hanya saja polisi belum akan membongkar septic tank lain yang diduga menjadi tempat pembuangan janin.

Diberitakan sebelumnya, polisi membongkar praktik aborsi milik dokter Rejani Djalal SpOG di Jalan Gatot Subroto Nomor 12A, RT 1 RW I Kelurahan Gunung Simping, Cilacap, Kamis (15/3). Penyidik membongkar septic tank yang diduga sebagai tempat pembuangan bangkai janin korban aborsi.

Posting Komentar

0 Komentar