Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Tim Indonesia Langsung Pulang

WUHAN - Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia, langsung pulang ke Tanah Air. Mereka secara menyakitkan tersingkir di perempat final dari Jepang di Wuhan Sport Complex Gymnasium, Wuhan, China, sehari sebelumnya.

Karena tak menyangka akan tersingkir lebih cepat, tak semua anggota kontingen mendapat tiket. Kepulangan lebih awal itu terpaksa dibagi dalam dua kelompok via Guangzhou.

Seluruh anggota kontingen yang menginap di Hotel New World di pusat Wuhan dipimpin manajer tim Feriansyah. "Penerbangan dari Guangzhou ke Jakarta sebagian sudah penuh. Dari Wuhan ke Guanghou tak ada masalah," terang Alvent Yulianto, salah seorang pemain, sebelum berangkat ke bandara.

Sementara itu, pebulu tangkis legendaris Indonesia Christian Hadinata amat kecewa dengan pencapaian tim Thomas. Pria yang sekarang memangku jabatan koordinator pelatih ganda di pelatnas itu mengaku miris melihat kiprah Taufik Hidayat cs.

"Ini prestasi yang belum pernah terjadi. Minimal, Indonesia bisa melaju ke semifinal. Sepengetahuan saya, selama bertemu Jepang tak pernah menelan kekalahan. Apalagi Jepang belum pernah merebut Piala Thomas," ujar Koh Chris, sapaan akrabnya.

Dia menyayangkan performa Markis Kido/Hendra Setiawan yang tumbang di partai kedua saat menghadapi Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto. "Mereka seperti tidak berada dalam performa terbaik. Keduanya pebulu tangkis kelas Olimpiade, kejuaraan dunia, dan Asian Games," tutur juara All England 1972 dan 1973 tersebut.

Regenerasi

Christian juga mencermati lambatnya proses regenerasi pebulu tangkis Indonesia. Dia mengingatkan agar peremajaan perso-nel segera dilakukan agar hasil serupa tak terulang.

"Problemnya memang regenerasi. Bila ingin memperbaiki prestasi, persiapan dan seleksi pemain harus dilakukan dari sekarang. Tak mungkin terus memproyeksikan pemain senior bermain di Piala Thomas 2014," tandasnya.

Dia berharap Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memiliki program yang jelas dalam mencari bibit pemain berkualitas. Christian juga meminta PBSI lebih selektif mengirim pemain mengikuti berbagai kejuaraan nasional dan internasional seperti kejuaraan dunia, Super Series, dan Grand Prix.

"Harus lebih terpola dan terprogram dalam mencari pemain berpotensi. Ini memang sulit, melihat mana yang berpotensi dan tidak. Terpenting sedikit namun berkualitas, bukan kuantitas," tambah Koh Chris.

Dari arena, tim putri Korea Selatan yang merupakan juara bertahan kembali menembus final Piala Uber setelah menghentikan langkah Jepang dengan kemenangan 3-0. Di partai pertama, Sung Ji-hyun mengalahkan Sayaka Sato 21-15, 21-10.

Selanjutnya, pasangan Kim Min-jung/Ha Jung-eun menang 21-13, 17-21, 21-14 atas Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa. Di partai ketiga, Joo Bae-youn menundukkan Eriko Hirose 21-15, 21-17.

Di final, Korea akan bertemu China yang menundukkan Thailand 3-0. Wang Yihan menang 21-18, 21-15 atas Inthanon Ratchanok, sedangkan pasangan Yu Yang/Wang Xiaolo menundukkan Duanganon Aroonkesorn/KunchalaVoravichitaikul 21-16, 21-12. Di partai ketiga, Wang Xin menang 21-17, 21-2 atas Porntip Buranaprasertsuk.

Posting Komentar

0 Komentar