Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Di Balik Sensasi Gaga

WALAUPUN sering mengumbar sensasi dengan gaya penampilannya unik, penyanyi Lady Gaga ternyata memiliki sikap peduli terhadap sesama. Gaga terkenal sebagai seleb yang anti dengan tindak penindasan alias bullying.

Pelantun Bad Romance ini bahkan sangat serius menggeluti tugasnya di luar kegiatan bernyanyi, yakni melaksanakan tugas kampanye anti bullying. Tahun 2011 lalu, Gaga bahkan melakukan kunjungan ke Gedung Putih di Washington DC.

Kedatangan Gaga ke sana bukan untuk menampilkan aksi panggungnya, melainkan melaksanakan tugas kampanye anti bullying-nya. Bintang pop berusia 25 tahun ini ingin sekali menginspirasi anak muda dan mendukung langkah-langkah untuk mengakhiri intimidasi di sekolah tinggi Amerika.

Langkah itu dilakukan setelah adanya remaja, Jamey Rodemeyer yang tewas akibat bunuh diri karena dintimidasi di sekolah. Seperti dikutip laman Female First, Gaga datang ke rumah Presiden Obama di Washington DC, Selasa, 6 Desember 2011 lalu.

Ia pun bertemu dengan penasihat Valerie Jarrett, yang mengaku bahwa dia "sangat tersentuh" oleh cerita Gaga "Saya sangat tersentuh oleh cara dia mengungkapkan ceritanya, dan sukses, untuk menginspirasi orang-orang muda, dan bisa menjadi sorotan untuk isu-isu penting,'' kata Valerie.

Pada November 2011, Gaga juga telah mendirikan sebuah Yayasan yang diberi nama Born This Way Foundation. Yayasan yang namanya diambil dari judul album terbaru tersebut fokus pada program pemberdayaan kaum remaja dan membantu orang-orang yang mengalami bullying dan intimidasi di sekolah.

Dalam menjalankan programnya, Born This Way Foundation menggandeng John D & Catherine T MacArthur Foundation dan The California Endowment. Kedua yayasan atau lembaga ini sama-sama memfokuskan diri pada pemberdayaan pemuda.

Yayasan milik Gaga juga bekerja sama dengan Berkman Center for Internet & Society di Harvard University. Kerja sama keduanya lebih kepada pemanfaatan kekuatan internet sebagai alat untuk mempromosikan perubahan.

Peduli Tsunami

Dia juga pernah memenangi Hero Award atas karyanya dengan komunitas lesbian, gay , biseksual dan transgender lewat Trevor Projectnya yang tak lain adalah sebuah perusahaan nirlaba yang menawarkan layanan pencegahan bunuh diri. Gaga memang sangat gerah pada semakin banyak kasus bullying.

Apalagi saat seorang bocah laki-laki korban bullying berusia 14 tahun, Rodemeyer akhirnya bunuh diri karena putus asa. Sebelumnya, Gaga pernah menginspirasi bocah itu untuk tetap semangat hidup, namun gagal.

Saat mengetahui sang bocah bunuh diri, Gaga pun marah besar. Selama beberapa hari dia menghabiskan waktu untuk bercermin, menangis, dan berteriak. "Saya memiliki begitu banyak amarah.

Sulit untuk merasakan cinta ketika kekejaman mengambil kehidupan seseorang," katanya. Gaga juga pernah mengalami bullying saat masih remaja.

Wanita yang dinobatkan sebagai selebritis paling berpengaruh versi majalah Forbes tersebut menuturkan, pengalaman paling menyakitkan adalah saat ia dibuang ke tempat sampah oleh sekelompok orang. Tak hanya sekedar peduli pada masalah bullying, Gaga juga tergerak hatinya saat melihat peristiwa Tsunami di Jepang menelan banyak korban beberapa waktu lalu.

Dia punya cara lain untuk ungkapkan rasa dukanya terhadap bencana Tsunami di Jepang. Penyanyi eksentrik ini merancang gelang yang hasil penjualannya akan didonasikan untuk korban tsunami.

Gaga menjual gelang berwarna putih dan merah dengan tulisan 'We Pray For Japan' dan tulisan kanji di sekeliling gelang tersebut. Gelang seharga 5 dolar AS atau setara Rp 43.000 itu dipromosikan lewat Twitter.

Posting Komentar

0 Komentar