Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Batman: The Dark Knight Rises, Lebih Kelam dan Menegangkan

DALAM preview perdana thriller film Batman: The Dark Knight Rises yang diputar di Imax Gandaria City, berbarengan dengan preview The Avengers, kesan kekelaman dan ketegangan yang menenggelamkan, sebagaimana dijanjikan sutradara Christopher Nolan, benar-benar terasa.

Meski hanya petilan, beberapa thriller resmi film yang akan dirilis tanggal 20 Juli itu, juga sudah bisa dilihat via Youtube.

Apa yang istimewa dari The Dark Knight Rises yang skenarionya ditulis Christopher Nolan bersama saudara Jonathan Nolan serta David S Goyer itu? Yang pasti, kisah Batman yang beranjak dari komik DC Comics itu, menjadi pembuktian Nolan setelah sukses membesut instalasi pertama Batman Begins (2005) dan The Dark Knight (2008).

Film ini membutuhkan bujet sebesar 250 juta dolar AS dan dari awal dibuat berformat teknologi IMAX, bukan 3D. Di The Dark Knight Rises , sebagaimana dikatakan Nolan via laman resmi film itu, merupakan kesimpulan atas dua seri bertama Batman versinya.

Film ini masih mengandalkan keaktoran Christian Bale, Michael Caine, Gary Oldman, dan Morgan Freeman yang masih merepresentasikan peran mereka masing-masing, seperti dalam seri film Batman Begins dan The Dark Knight.

Yang membedakan, di versi terkini Nolan mengklaim jauh lebih matang. Paling tidak jika mengacu tenggat waktu delapan tahun dari pembuatan film The Dark Knight, dengan menghadirkan karakter baru, yaitu Selina Kyle dan Bane.

Anne Hathaway memerankan tokoh Kyle dan Bane dimainkan Tom Hardy yang akan berlakon sebagai bandit seperkeji.

Intisari

Nolan mengaku semula ragu menyutradari, namun akhirnya melanjutkan setelah menyanggupi versi terkini Batman menjadi intisari dari dua seri yang telah ia besut. Dalam pengembangan naskah cerita, dia menemukan kepuasan.

Karena itu, dia bersama tim berpijak pada seri komik Batman berjudul Knightfall (1993), yang memperkenalkan sosok bandit bernama Bane.

Kemudian seri komik The Dark Knight Returns (1986), di mana mengisahkan Batman kembali lagi ke Gotham City setelah 10 tahun menghilang. Seri komik Batman: No Man’s Land (1999), mengisahkan Kota Gotham di bawah kendali para bandit.

Tiga cerita yang dipadatkan kemudian dilaraskan itulah yang melahirkan film Batman: The Dark Knight Rises.

Untuk mewujudkan sekaligus menghidupkan cerita The Dark Knight Rises, diburulah sejumlah lokasi untuk latar cerita film itu, di antaranya India, London, Nottingham, Glasgow, Los Angeles, New York, New Jersey, dan Pittsburgh.

Sebagai film yang diprediksi akan menyalip kesuksesan film The Avengers, The Dark Knight Rises yang menghadirkan dua sosok baru, yakni Selina Kyle dan Bane yang akan menghadirkan horor yang akan hadir di ruang hati terdalam penontonnya.

Untuk menghidupkan dua sosok itu, Tom Hardy sebagai Bane yang supersadis, dinilai jauh lebih sadis dibandingkan bandit Robert Swenson yang hadir dalam film Batman & Robin versi sutradara Joel Schumacher.

Yang paling penting, seperti dikatakan Christopher Nolan, The Dark Knight Rises yang diproduksi Warner Bros jauh lebih emosional, karena merangkum tiga dua seri Batman sebelumnya.

Apakah film yang juga mengambil lokasi syuting di Bucharest, Romania itu, akan benar-benar menjadi magnet penonton?

Posting Komentar

0 Komentar