Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Pengamanan F1 Bahrain Diperketat

MANAMA - Pemerintah Bahrain memperketat keamanan menjelang sesi latihan balapan Formula 1 di Sirkuit Sakhir sebelum balapan digelar Minggu (22/4).

Pengetatan keamanan ini dilakukan setelah para pengunjuk rasa anti pemerintah mencanangkan ”tiga hari kemarahan” bersamaan dengan gelaran balapan dunia itu.

Pada Rabu (18/4), anggota tim Force India terpaksa kabur dari sirkuit setelah beberapa bom molotov dilemparkan dekat mobil balap mereka di lintasan balap.

Empat orang teknisi yang tengah mengendarai sebuah mobil bahkan terjebak di tengah bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa.

Humas Penguasa

Setelah insiden itu, dua anggota tim Force India meminta segera pulang ke tanah air mereka.

Namun, organisasi penyelenggara Formula 1 FIA, tetap bersikukuh melanjutkan balapan meski telah terjadi insiden ini.
Tahun lalu gelaran F1 di Bahrain dibatalkan karena terjadi serangkaian unjuk rasa yang menewaskan 35 orang.

Beberapa waktu belakangan muncul tekanan dari aktivis di dalam dan di luar Bahrain agar ajang F1 tahun ini di negeri itu dibatalkan.

”F1 Bahrain menjadi sarana kehumasan elit berkuasa, para diktator yang menguasai negeri ini,” kata aktivis HAM, Nabeel Rajab dalam sebuah konferensi pers.
Awal pekan ini, pasukan keamanan Bahrain menembakkan granat kejut ke arah pengunjuk rasa di luar sebuah arena eksebisi budaya di ibu kota Manama.

”Sejumlah pengacau telah ditahan karena terlibat dalam demonstrasi dan perkumpulan ilegal, memblokir jalan dan membahayakan nyawa orang lain dengan cara menyerang dengan bom molotov, kawat besi dan batu,” kata Mayor Jenderal Tariq al-Hassan dikutip Kementerian Informasi Bahrain.

Wartawan BBC di Manama Rupert Wingfield-hayes melaporkan polisi anti huru hara nampaknya akan menahan diri dengan kehadiran media internasional di negeri itu.

Posting Komentar

0 Komentar