Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Gairah Evanescence

APA yang bisa diharapkan dari Evanescence, yang pada tahun 2003 album perdananya bertajuk Fallen, terjual lebih dari 17 juta kopi di seluruh dunia? Jawabannya adalah kegairahan yang menenggelamkan.

Lihatlah ketika Amy Lee (vokal, keyboards), Terry Balsamo (gitar),Troy Mc-Lawhorn (gitar), Tim McCord (bass), dan Will Hunt (drum) memperlihatkan aksi mereka di Hall A JIExpo Kemayoran, Jakpus, Sabtu (25/2).

Buktinya, ketika tembang kedua berjudul "Going Under" yang merupakan salah satu dari empat single utama mereka di album Fallen dibawakan, ribuan penggila mereka seketika turut berkaraoke massal pada bagian chorus;//I'm dying again: I'm going under (going under)/ Drowning in you (drowning in you)/ I'm falling forever (falling forever)/ I've got to break through/ I'm going under//Pada nomor "Going Under" yang dibawakan setelah nomor pembuka "What You Want," sepertinya sudah menjelaskan siapa Evanescence.

Bersama "Going Under", tiga single mereka lainnya yang sohor di album perdana, yang dicatat paling fenomenal adalah single "Bring Me to Life", "My Immortal", dan "Everybody's Fool". Dan pada penampilan mereka perdana di Jakarta, setelah sepengakuan mereka dalam jumpa wartawan sore harinya di salah sebuah hotel di bilangan Senayan, "Konser di Jakarta dan menemui penggemar di sini adalah yang kami tunggu," ujar Ami, hanya single "Everybody's Foll" yang terlewatkan.

Rock Gelap

Sisanya, single "Bring Me to Life", "My Immortal", dan beberapa lagu lainnya, yang terserak di album mereka berikutnya, yaitu album The Open Door (2006), dan Evanescence (2011) dihantarkan dengan lancar dan meriah.

Tengoklah ketika nomor "The Other Side", "Weight of The World", "The change", "Made of Stone,"Lost in Paradise," "My Heart Is Broken" hingga "Lithium", "Swimming Home", "Sick", "Oceans", "Call Me When You're Sober", dan "Your Star," makin menenggelamkan penikmat musik pemekak telinga.

Ami Lee, satu-satunya personel perempuan, dan sesekali mencoba menjalin komunikasi dengan penonton. Tidak terlalu banyak bicara melainkan melengkingkan kemampuan olah vokalnya dan bersetia pada jalur musik, yang dalam pengakuan Ami, sebenar-benarnya adalah rock.

"Tapi kamu padupadankan dengan warna epik, (penampilan) dramatik, dan rock gelap," katanya, Di atas panggung, mereka berdandan ghotic, sehingga menimbulkan kesan kegelapan.

Demikianlah Evanescence yang mengaku,"Kami senang tampil di sini, Jakarta...," pekik Ami dari atas panggung, mengalirkan drama mereka, menenggelamkan dalam.

Posting Komentar

0 Komentar