Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Uji Emisi Esemka Butuh 14 Hari

SOLO - Mobil Esemka harus masuk dalam antrean panjang kendaraan yang mengikuti uji emisi di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP), Serpong, Tangerang.

Informasi yang diterima dari Tim Esemka yang bertolak ke Tangerang menyebutkan paling tidak sampai 14 hari ke depan mobil rakitan siswa SMK di Solo itu bisa mengikuti uji emisi.

Agar tidak membuang waktu, uang dan tenaga, Tim Esemka yang terdiri atas teknisi Solo Techno Park (STP) dan PT Solo Manufaktur Mandiri (SMK) menunggu di Tangerang.

''Saya dan Pak Sri (Sriyono, guru SMK Warga--red) masih di Tangerang ini. Kami menunggui mobil (Esemka--red),'' kata Budi Martono, teknisi mobil Esemka sekaligus guru SMKN 2 Solo, kemarin. Budi mengatakan, tim tidak akan berjauhan dengan mobil tersebut.

Kehadiran Tim ini untuk memastikan kondisi mobil siap diuji. Mereka akan bertugas memberikan informasi yang diperlukan petugas BTMP. ''Misalnya ada sesuatu dengan mesin, kami yang lebih tahu karena selama ini kami yang mengerjakan pembenahan terhadap mesin mobil. Kami harus ada saat tahapan trial,'' jelasnya.

Pertengahan Juni

Dikatakan, daftar yang diterimanya menyebutkan, antrean uji emisi sampai tanggal 15 Juni. BTMPtengah dipadati antrean mobil dari pabrik-pabrik besar. "Jadi kemungkinan mobil Esemka ditangani petugas BTMP setelah tanggal itu.

Tapi tidak mengapa, karena kami sudah berkomitmen mengawal uji emisi sampai selesai,'' tegasnya. Direktur Pengembangan dan Operasional STP Gampang Sarwono mengatakan dirinya memilih pulang ke Solo.

Tugasnya di STPtelah selesai karena prosedur pengajuan uji sudah beres. Terkait lamanya uji emisi prototipe mobil Esemka, Gampang berupaya mencari celah supaya jadwal pengujian dipersingkat. Untuk mempercepat uji emisi pihaknya belum melakukan lobi kepada Wali Kota Joko Widodo dan Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Sementara itu, seorang teknisi Mobil Esemka, Martinus mengatakan kadar CO pada gas buang mesin mobil Esemka Rajawali memenuhi standar. Kadar CO tertinggi yang dihasilkan mesin mobil Esemka Rajawali terjadi saat mobil melaju pada kecepatan 90 hingga 120 km/jam.

Sementara power mesin mobil saat ini sudah sesuai standar mobil Sport Utility Vehicle (SUV), yakni antara 93 hingga 95 tenaga kuda. ''Dalam kondisi ideal, atau diam emisinya 0,00 gram/ km. Dalam kondisi berjalan maksimal di 0,02 gram/km kadar CO-nya. Jauh di bawah standar yang ditetapkan,'' jelasnya.

Posting Komentar

0 Komentar