Kondisi pilar penyangga juga rapuh, akibat dasar sungai dikeruk saat normalisasi beberapa waktu lalu.
Kini, jembatan yang menjadi akses ekonomi warga Klaten dan Gunung Kidul itu terancam ambrol. Padahal, banyak warga yang bergantung pada jembatan tersebut, baik siswa sekolah, karyawan dan PNS, serta para pedagang.
Bagian sayap jembatan baik di sisi utara maupun selatan sudah hancur. Tanggul tergerus hingga 4 meter, bahkan saat ini tanah tanggul yang berada di bawah beton jalan desa sudah tergerus air hingga 1,5 meter. Beton pun jadi menggantung karena tanah di bawahnya sudah tidak ada.
"Setelah dinormalisasi, sungai diperdalam dengan dikeruk, tanahnya diurukan ke tanggul. Namun saat banjir, tanah yang tidak dipadatnya itu justru terbawa arus. Fondasi jembatan yang semula terpendam pun kini menjadi terkikis air," kata Sawiji (39) Kadus 1 Kragilan.
Kepala Desa Kragilan Samiyo mengatakan, kerusakan itu sudah terjadi lebih dari setahun silam. Setiap kali terjadi banjir, kerusakannya semakin parah. Bila tak segera diperbaiki, dikhawatirkan jembatan sepanjang 30 meter yang menjadi akses ekonomi itu akan terputus.
0 Komentar