Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Suriah Dilanda Perang Saudara

DAMASKUS - Kerusuhan di Suriah kian meningkat. Pasukan pemerintah terus melakukan pengeboman dan serangan terhadap kota-kota yang dikuasai pejuang oposisi.

Kondisi itu mendorong kepala pasukan pemeliharan perdamaian PBB menyatakan Suriah dilanda perang saudara.

Herve Ladsous mengatakan peningkatan kekerasan di Suriah terjadi lantaran pasukan Presiden Bashar al-Assad berusaha merebut kendali atas beberapa wilayah yang dikuasai kelompok oposisi.

“Ya, saya kira kita bisa menyebut situasi di Suriah demikian (perang saudara). Menurut saya ada peningkatan besar dalam kekerasan yang terjadi di Suriah, sehingga besar kemungkinan sejumlah perubahan terjadi,” katanya.

Komentar Ladsous itu merupakan pernyataan lisan pertama secara terbuka dari pejabat PBB atas perang saudara di Suriah.

Namun pemerintah Suriah membantah keras bahwa negaranya tengah dilanda perang saudara. Menurut rezim Suriah, pihaknya sedang memerangi kelompok-kelompok teroris.

“Pembicaraan soal perang saudara di Suriah tidak konsisten dengan kenyataan. Apa yang terjadi di Suriah adalah perang melawan kelompok-kelompok teroris bersenjata,” demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Suriah dalam statemen, kemarin.

Setelah delapan hari pengeboman, pasukan pemerintah Suriah, Rabu kemarin, merebut Kota Haffa di Suriah barat dan memaksa pejuang oposisi mundur dari kota pegunungan yang dikuasainya itu.

Pemerintah Assad, seperti dikutip kantor berita SANA, menyatakan pasukannya telah memulihkan keamanan dan ketenangan setelah membersihkan Haffa dari kelompok teroris bersenjata.

Menurutnya, pasukan pemerintah menyita sejumlah persenjataan, termasuk senapan buru, granat yang dikendalikan roket, dan bahan peledak.

Saling Tuduh

Sebuah kelompok oposisi menjelaskan pejuang oposisi mundur dari Haffa dan desa-desa sekitarnya untuk melindungi nyawa warga sipil. Menurut Pengawas HAM Suriah, Haffa terus dibombardir selama delapan hari berturut-turut.

Sejumlah aktivis oposisi menyatakan pertempuran juga meletus di tempat-tempat lain, saat militer Suriah menggempur kota-kota itu baik dari darat maupun udara.

Kota Rastan, Homs, kembali diserang dengan pesawat dan granat berpeluncur roket, jelas Komite Koordinasi Lokal Suriah (oposisi). Paling tidak 49 orang tewas, termasuk 16 di Homs, kemarin.

Sementara itu Amerika Serikat menuduh Rusia mengirim helikopter tempur ke Suriah. Menlu AS Hillary Clinton mengungkapkan keprihatinannya mengenai informasi terakhir yang menyebutkan ada helikopter tempur dari Rusia ke Suriah.

Hal itu akan memperbesar konflik secara dramatis,” kata Hillary dalam diskusi para pemerhati di Washington, Selasa waktu setempat.

“Mereka selalu mengatakan bahwa kami tidak seharusnya khawatir, bahwa semua yang dikirim oleh mereka (Rusia) tidak berhubungan dengan dukungannya secara internal. Itu sangat tidak benar,” tegasnya.

Namun Rusia bersikeras bahwa penjualan senjata ke Rusia tidak melanggar hukum internasional. Dalam konferensi pers di Teheran, Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan pasokan ‘’sistem antipertahanan udara’’ sah.

Menurutnya, justru AS-lah yang mempersenjatai kelompok oposisi untuk melawan pemerintah Suriah.

Posting Komentar

0 Komentar