Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

SBY Desak Kader Korupsi Mundur

JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kader partai yang terlibat kasus korupsi supaya mundur secara sportif.

"Daripada memalukan seluruh kader di kemudian hari, lebih baik mundur saat ini juga.

Tinggalkan partai ini," kata Susilo Bambang Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan pada acara Silaturrahin Para Tokoh Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, di Jakarta, semalam.

Acara tersebut dihadiri para pendiri dan deklarator, dewan pembina, dewan pimpinan pusat (DPP), serta para ketua dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Demokrat se-Indonesia.

Adapun Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal DPP PD Edhie Baskoro Yudhoyono tidak hadir.

Presiden SBY mengakui, Partai Demokrat saat ini masih sering diserang, sehingga popularitas dan elektabilitasnya terus menurun.

Hal ini, kata dia, karena ada sebagian kecil kader partai yang melakukan perbuatan tidak terpuji. "Ini sangat melukai hati kita semua," katanya.

SBY juga mengingatkan, seluruh kader Demokrat agar jangan mencoba main-main, apalagi korupsi. "Jangan main-main dengan APBN dan APBD. Saya masih mendengar niatan untuk main-main dengan APBN dan APBD dari banyak kalangan. Cegah itu, jangan sampai terjadi," katanya.

Dia menegaskan, garis politik Partai Demokrat tetap tegas dan konsisten meskipun menghadapi tantangan luar biasa, yakni tetap menjalani garis politik cerdas, bersih, dan santun.

"Garis politik seperti ini juga yang saya jalankan dalam memimpin pemerintahan. Politik seperti ini yang harus terus dijalankan kader Partai Demokrat ke depan," katanya.

Presiden Yudhoyono mengingatkan, jika Partai Demokrat lulus dari ujian ini, maka akan jadi partai harapan masa depan. Jadi partai tengah yang kuat. "Semua ini dapat diwujudkan jika kita semua bersedia secara sungguh-sungguh melakukan perubahan untuk perbaikan partai ke depan," katanya.

Anas Diundang

Sementara itu, ketidakhadiran Anas Urbaningrum dalam pertemuan tersebut mengundang tanya. Sebab, dalam pertemuan antara Ketua Dewan Pembina PD SBY dengan seluruh Ketua DPD PD di Cikeas, Selasa (12/6) malam, juga tidak hadir karena tidak diundang.

Salah seorang pendiri sekaligus anggota Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD) Sutan Bhatoegana membantah jika Anas tidak diundang untuk menghadiri silaturahmi FKPD.

''Anas kami undang dan dia menyatakan akan hadir. Mungkin ada halangan sehingga tidak bisa hadir,” ujarnya.

Ketua Umum FKPD, Ventje Rumangkang juga mengaku sudah mengundang Anas Urbaningrum. Tapi, dia tidak mengetahui alasan Anas tidak menghadiri silaturahmi tersebut.

Menanggapi pernyataan SBY, Ventje Rumangkang mengungkapkan, pihaknya akan mendorong Dewan Pembina untuk lakukan pembersihan di internal partai, utamanya sejumlah elite partai yang diduga terlibat kasus korupsi.

Pasalnya, Demokrat tersandera oleh kader-kader yang tersangkut masalah hukum. Tapi, karena belum ada keputusan pengadilan, mereka belum bisa disebut bersalah dan partai belum bisa berbuat apa-apa, cuma imej di masyarakat, mereka lakukan kesalahan.

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Pembina PD, Marzuki Alie menjelaskan, SBY sengaja tidak mengundang jajaran Dewan Pembina dan pengurus DPP, termasuk Anas Urbaningrum dalam pertemuan di Cikeas agar DPD berani terus terang mengungkapkan permasalahan yang ada.

Sementara itu, Ketua Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyambut positif rencana bersih-bersih partai.

Menurut dia, siapa pun kader yang disebut-sebut terlibat kasus dugaan korupsi harus mundur sementara, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Saya minta bukan hanya Anas, siapa pun yang namanya disebut-sebut juga perlu melakukannya. Dalam survei terakhir, popularitas PD turun hingga di bawah 10 persen," kata Ruhut di Semarang.

Posting Komentar

0 Komentar