Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Pengamat PBB Diserang di Hama

BEIRUT - Dari hari ke hari, kondisi Suriah kian mencekam. Setelah warga sipil di Houla dan Hama dibantai, kini giliran personel PBB jadi sasaran.

Tim pengamat PBB yang tengah mengunjungi lokasi pembantaian baru di Al-Kubeir, Hama, diserang, Kamis waktu setempat.

Dan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, pada Kamis (7/06) waktu setempat, utusan khusus PBB-Liga Arab Kofi Annan memperingatkan krisis kian tak terkendali dan Suriah terancam perang saudara, kecuali tekanan besar diberikan terhadap Presiden Bashar al-Assad.

Annan pun kembali mendesak negara-negara besar mengingatkan Assad akan ”konsekuensi jelas” jika dia tidak mematuhi rencana damai internasional, kata seorang diplomat yang mengikuti pertemuan tertutup DK PBB tersebut.

”Semakin lama kita menunggu, makin kelam masa depan bagi Suriah,” kata diplomat tersebut mengutip ucapan Annan dalam sidang DK PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/6) kemarin.

Mantan sekjen PBB itu menyerukan tekanan bersatu dan besar terhadap Assad. Menurutnya, hasil nyata harus segera dicapai atau krisis tersebut kian tak terkendali.

Inginkan Tindakan

Usai pertemuan DK PBB tersebut, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan bahaya perang saudara di Suriah sangat kuat dan nyata.

”Rakyat Suriah sedang berdarah. Mereka marah. Mereka menginginkan perdamaian dan kehormatan. Di atas semuanya, mereka semua menginginkan tindakan,” kata Ban kepada para wartawan, Kamis waktu setempat.

Pertemuan tersebut digelar beberapa jam setelah pembantaian baru di Suriah yang menewaskan sekitar 100 orang di Desa Al-Kubeir, Hama. Ban mengatakan konvoi PBB ditembaki militer Suriah ketika mencoba masuk Al-Kubeir untuk menyelidiki pembantaian warga sipil tersebut. Menurutnya, berdasarkan bukti sementara, militer Suriah telah mengepung desa tersebut dan para milisi pun masuk ke Al-Kubeir dan membunuhi warga sipil dengan barbar.

Sebelumnya, pemerintah Suriah membantah tuduhan keterlibatan dalam pembantaian warga sipil di Hama, juga di Houla pada 23 dan 24 Mei lalu. Dan seperti sebelumnya, pemerintah pun menuding ”para teroris” yang didukung pasukan asing sebagai pelaku pembantaian tersebut.

Dewan Keamanan telah mengesahkan dua resolusi yang menyetujui misi pengamat PBB di Suriah dan mengecam kerusuhan di negara tersebut. Namun Dewan terbelah soal cara meningkatkan tekanan terhadap rezim berkuasa.

Rusia, sekutu utama Suriah, dan China memveto dua resolusi Dewan dan hanya mengisyaratkan sanksi-sanksi di masa datang. AS dan negara-negara Eropa menginginkan sanksi ekonomi terhadap Assad.

Annan menyatakan tengah membahas pembentukan kelompok kontak internasional tentang krisis Suriah dan berharap Iran akan menjadi bagian dari ”solusi”.

Posting Komentar

0 Komentar