Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Pelecehan Rasial Ganggu Latihan De Oranje

KRAKOW - Piala Eropa 2012 belum lagi mulai, pelecehan rasial sudah terjadi di Polandia-Ukraina.

Timnas Belanda melaporkan cemoohan bernada rasis yang ditujukan personel mereka yang berkulit hitam dalam sesi latihan terbuka, Kamis (7/6).

Kapten tim Oranye, Mark van Bommel, memilih mengajak rekan-rekannya pindah tempat latihan ke sisi lapangan yang lain. Dia mengaku marah atas peristiwa tersebut.

“Ini benar-benar penghinaan, terutama setelah kami mengunjungi bekas kamp konsentrasi Nazi, Auschwitz. Ternyata kami harus menghadapi hal seperti ini,” ujar Van Bommel seusai latihan kepada Telegraaf.

Sekitar 25.000 orang datang menyaksikan tim asuhan Bert van Marwijk berlatih di Stadion Miejski, markas klub Wisla Krakow. Sekitar 500 orang kemudian berteriak bersahutan meniru suara monyet.

Teriakan rasis tersebut semakin terdengar kencang di sesi kedua latihan. “Kami akan meneruskan masalah ini kepada UEFA. Jika itu terjadi di pertandingan, kami akan berbicara kepada wasit dan akan meminta dia membawa kami keluar dari lapangan,” lanjut gelandang 35 tahun itu.

Juru bicara De Oranje kemudian menggelar konferensi pers resmi. Bersama Van Marwijk, dia menyatakan tidak mendengar teriakan rasis tersebut.

“Tetapi, beberapa pemain kami mendengar suara yang meniru monyet. Itulah mengapa kami berpindah tempat ke sisi lain lapangan,” jelas petugas tersebut.

UEFA Menyangkal

Pemain Belanda yang berkulit hitam, Jetro Willems, tampaknya enggan memperpanjang masalah itu. “Suara hutan? Saya tidak mendengar apapun,” ujar Willems.

Van Marwijk memilih tidak berkomentar. Dia menanggapi insiden itu dengan sikap lebih tenang.

“Setidaknya kami tahu apa yang akan kami hadapi. Kami sekarang harus berhati-hati,” papar Van Marwijk.

Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) menyangkal keberadaan pelecehan rasial. Dalam versi mereka, fans Wisla Krakow tak sudi stadionnya digunakan oleh tim lain. Pendukung lokal itu kemudian mencemooh Van Bommel dkk.

Dalam versi lain, pihak yang mengganggu itu memprotes keputusan tidak dicantumkannya Krakow sebagai salah satu host city. UEFA juga menegaskan tak akan menunjukan sikap toleransi jika tindakan-tindakan rasisme terjadi dalam pertandingan.

Ancaman pelecehan rasial bisa merusak penyelenggaraan Euro 2012 dan mencoreng muka Presiden UEFA Michel Platini. Jika memang terjadi, pihak yang menilai Polandia dan Ukraina tidak layak menyelenggarakan Piala Eropa karena intoleransi perbedaan ras masih tinggi akan tertawa lebar.

Posting Komentar

0 Komentar