Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Oknum Bea Cukai Ditangkap KPK

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap petugas di bawah Kementerian Keuangan.

Setelah menangkap petugas pajak, kali ini KPK menangkap petugas bea cukai dengan dugaan melakukan pemerasan.

Kepala Biro Humas KPK Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, KPK menangkap tujuh orang terkait kasus dugaan pemerasan oleh oknum Bea Cukai terkait pengurusan dokumen dan barang di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

"Sekitar pukul 18.00 WIB, penyidik KPK melakukan upaya tangkap tangan di dua tempat berbeda," ujar Johan Budi di kantornya Rabu (20/6).

Dia memaparkan, penangkapan dilakukan di terminal kargo Bandara Soekarno Hatta dan rest area km 13 tol Jakarta-Merak.

Satu orang yang ditangkap diduga oknum Bea Cukai bernisial W, E dan A adalah pihak swasta yang merupakan perantara, A warga negara Amerika Serikat, R perantara WNA dan dua orang yang merupakan supir dan security.

"Yang di rest area km 13 kami tangkap empat orang, yakni A WNA Amerika, R kemudian dua orang yang diduga supir dan security," ujar Johan.

Diketahui, W merupakan Wahono yang merupakan pejabat Bea Cukai, Bandara diduga menerima uang dalam kaitan dengan proses dokumen barang yang tertahan di Bea Cukai milik perusahaan tempat si A yang belakangan diketahui Andrew seorang WNA bekerja.

Lebih lanjut, Johan mengatakan, dalam penangkapan petugas mengamankan barang bukti sejumlah uang senilai ratusan juta rupiah dalam operasi tangkap tangan kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pejabat Bea Cukai, Wahono terhadap Andrew seorang warga negara Amerika Serikat.

"W diduga menerima uang kaitannya dengan proses dokumen barang yang tertahan di Bea Cukai milik perusahaan A bekerja. Di tangan W KPK menemukan uang seniali Rp 104 juta," kata Johan.

Selain itu, penyidik KPK juga menemukan uang senilai Rp 6 juta dari tangan Edy, orang yang diduga perantara. "Konstruksi dugaan pemerasannya W kepada A warga negara AS melalui perantara yang namanya disebut tadi," ungkap Johan.

Posting Komentar

0 Komentar