Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Nayef Meninggal, Salman Calon Putra Mahkota

RIYADH - Arab Saudi, semalam, memakamkan putra mahkota Nayef bin Abdulaziz al-Saud, yang meninggal di Jenewa, Swiss, Sabtu lalu, dalam usia 78 tahun.

Dan kantor berita Reuters, Minggu (17/6) kemarin, melaporkan sejumlah pengamat politik di Arab Saudi memprediksi nama Pangeran Salman bin Abdulaziz sebagai calon penggantinya.

Menurut televisi Saudi Al-Arabiya, pesawat yang membawa jenazah Pangeran Nayef dari Jenewa tiba di Jeddah, kemarin pagi .

Nayef dikebumikan di pemakaman Al-Adl dekat Masjid Agung sekitar pukul 16.00 GMT (23.00 WIB). Beberapa anggota keluarga kerajaan dan cendekiawan Islam terkemuka juga dimakamkan di pemakaman di Makkah itu.

''Pangeran Nafez mengabdikan hidupnya untuk meningkatkan keamanan di Arab Saudi,'' kata Sekjen PBB Ban Ki-moon, sedangkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji kerja samanya dalam memerangi teror.

Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan negaranya kehilangan ''sahabat'' dan presiden Konfederasi Swiss, tempat Nayef meninggal, menyampaikan bela sungkawa yang paling dalam.

Belum diketahui penyakit yang merenggut nyawanya. Yang jelas, Nayef sudah berada di Swiss sejak Mei lalu untuk menjalani serangkaian tes kesehatan.

Namun menurut sumber medis di kota itu yang tidak bersedia disebut namanya, Pangeran kelahiran 1934 itu meninggal lantaran ''gangguan jantung'' saat berada di kediaman saudaranya di Jenewa.

Isu Suksesi

Meninggalnya Nayef, hanya delapan bulan setelah menggantikan sang kakak, Sultan, sebagai putra mahkota, mengangkat isu suksesi lantaran orang-orang yang berada di urutan pertama ahli waris sudah berusia lanjut, saat kekacauan melanda dunia Arab.

Raja Abdullah sendiri kini berusia 88 tahun dan sakit-sakitan, dan tidak ada calon yang berada di garis resmi untuk menggantikan Nayef.

Namun, sang adik Pangeran Salman (76) yang menjabat menteri pertahanan menyusul kematian Sultan, tampaknya merupakan calon kuat.

"Kandidat yang paling jelas adalah Pangeran Salman," ujar profesor ilmu politik Arab Saudi, Khalid al-Dakhil.

Nayef adalah saudara tiri Raja Abdullah yang juga menjabat sebagai menteri dalam negeri Arab Saudi sejak 1975. Oktober lalu, dia ditetapkan sebagai putra mahkota menggantikan putra mahkota yang terlebih dulu meninggal, Pangeran Sultan.

Dia memelopori Saudi dalam memerangi Al-Qaedah menyusul gelombang serangan di kerajaan konservatif itu antara 2003-2006.

''Dia adalah salah satu pilar stabilitas kerajaan,'' tulis harian Al-Jazirah. ''Dia berhasil mengatasi krisis dan membawa negara menuju keamanan.''

Pangeran Nayef pergi ke luar negara beberapa kali tahun ini untuk alasan medis, termasuk ke Aljazair, AS, dan Swiss, tempat dia terlihat di televisi Jenewa tiga hari lalu saat menyambut para pendukungnya.

Posting Komentar

0 Komentar