Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Dualisme Klub Diselesaikan lewat KLB

JAKARTA - Meski dua PSSI telah berdamai, bukan berarti semua persoalan yang menyangkut sepak bola nasional selesai begitu saja.

Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dua kubu, terutama mengenai dualisme klub dan kompetisi.

Menurut Ketua Umum PSSI hasil KLB Ancol, La Nyalla Mattalitti, persoalan dualisme harus dibahas pada saat Kongres Luar Biasa (KLB) pada 24 September mendatang. Persoalan itu akan dibicarakan bersama pemilik suara sah pada KLB.

''Soal dualisme klub dan kompetisi itu nanti seluruhnya akan diputuskan di kongres. Diskusinya di kongres dan keputusannya bukan berada di tangan saya atau di tangan Djohar,'' kata La Nyalla, kemarin.

Dia menyatakan, untuk menentukan mana klub yang benar-benar legal dan abal-abal, tak bisa diselesaikan di tingkat Komite Gabungan (Joint Committee). Namun demikian, Komite yang berada di bawah pengawasan FIFA dan AFC tersebut berhak memberi masukan dan saran.

Seperti diketahui, sejak adanya kisruh sepak bola Indonesia, muncul dualisme klub di dua kompetisi seperti Arema Indonesia yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL). Selain itu, adapula PSMS Medan, Persija Jakarta, Gresik United dan Persebaya Surabaya.

Tim Kecil

Sementara, Komite Media PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, Wuryanto berbeda pandangan dengan La Nyalla. Menurut dia, penyelesaian adanya dualisme klub bisa diselesaikan melalui Tim Kecil.

''Harus dibentuk tim kecil. Tim itu yang membentuk adalah Komite Gabungan. Jadi, saat ini harus fokus pembentukan Joint Commitee terlebih dulu, baru berbicara tim kecil,'' terangnya.

Terkait komposisi Komite Gabungan, dua PSSI masih berbeda pendapat. Berdasar keterangan yang disampaikan PSSI versi Djohar, Komite itu akan berisi sembilan orang yang terdiri atas seorang ketua dari PSSI Djohar, dua wakil ketua dan tiga anggota yang masing-masing diambil dari dua PSSI.

''Sudah disepakati sembilan orang yang akan mengisi Komite Gabungan,'' kata Djohar Arifin.

Hal berbeda diungkapkan La Nyalla. Mantan ketua pengprov PSSI Jatim ini menyebutkan bahwa Joint Committee terdiri atas delapan personel, komposisinya empat perwakilan PSSI Djohar dan empat dari PSSI hasil KLB Ancol.

Posting Komentar

0 Komentar