Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Tanggul Sungai Menggah Jebol

KLATEN - Tanggul Sungai Menggah di Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno, jebol semakin parah beberapa pekan terakhir.

Akibat jebolnya tanggul itu, puluhan hektare lahan pertanian warga sering terendam air jika hujan turun.

''Jika hujan dan banjir, banyak batu dan tanah masuk ke lahan ,'' ungkap Sukinah, petani, Selasa (8/5).

Menurutnya, jebolnya tanggul itu sudah terjadi bulan lalu. Namun, semakin hari jebolan tanggul semakin parah, sebab tanggul yang ambrol semakin lebar. Akibatnya, air Sungai Menggah yang masuk ke lahan warga semakin besar.

Beberapa hari terakhir, air kembali masuk ke lahan, merusak tanaman padi dan sayuran. Batu dan tanah bekas tanggul hanyut ke lahan pertanian. Tanaman sebagian mati, bahkan sebagian lahan tidak bisa ditanami sebab tertimbun pasir.

Kerugian petani mencapai jutaan rupiah, sebab setiap diganti tanaman baru akan terendam lagi jika hujan dan terus berulang. Warga sudah menyerah dan tidak bisa berbuat banyak mengatasi masalah itu. Dana dan tenaga yang dibutuhkan untuk merehab tanggul sangat besar.

Tanggul yang jebol ukurannya 15 meter dengan tinggi empat meter. Warga hanya bisa membersihkan tanah, batu, dan pasir yang masuk ke lahan setiap kali hujan turun dan banjir terjadi.

Lapor Pemkab

Menurut Madyo, petani lain, tanggul jebol semakin parah disebabkan oleh air yang tak mengalir. Air Sungai Menggah yang berasal dari perbukitan Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, masuk ke sungai. Namun, air tertahan sebab di ujung sungai ada Jembatan Menggah yang sempit.

Selain sempit, alur di dekat pasar itu, dangkal. Akibatnya, air tak mengalir tetapi kembali ke hulu. Tanggul tanah yang tak kuat menahan arus akhirnya jebol, semakin hari semakin parah.

Petani berharap, Pemkab segera bertindak, sebab jika tidak, maka warga akan kehilangan mata pencaharian karena banjir terus mengancam.

Lokasi jebolnya tanggul, kata Madyo, sudah dua kali jebol. Pada 2010 dibangun dengan talut tembok.

Namun, tak kuat dan tahun ini jebol. Kades Katekan, Kecamatan Gantiwarno, Saridi, mengaku, sudah melaporkan kejadian itu ke Pemkab, sebab ancaman ke lahan mencapai 50 hektare.

Namun, sampai kemarin belum ada upaya rehab. ''Padahal, ditahan dengan zak pasir sudah tak mampu,'' jelasnya.

Ratusan zak pasir sudah ditimbun warga di lokasi, tetapi kembali jebol dan jebolan semakin lebar beberapa hari terakhir. Apabila tak segera ditangani, dalam jangka panjang petani di sekitar tanggul akan kehilangan pekerjaan, sebab lahan selalu kebanjiran.

Posting Komentar

0 Komentar