Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Mursi-Shafiq ke Putaran Kedua

KAIRO - Kandidat presiden yang diusung Ikhwanul Muslimin (IM), Mohammed Mursi, dan pejabat rezim Hosni Mubarak, Ahmed Shafiq, dipastikan bakal maju dalam pemilihan presiden (pilpres) Mesir putaran kedua Juni mendatang.

Media resmi pemerintah, kemarin, menyatakan, kedua calon itu mengungguli para kandidat lainnya dengan perolehan suara masing-masing 25,3 dan 24,9 persen. Mursi dan Shafiq menunjukkan dua kekuatan yang selalu bersaing dalam puluhan tahun terakhir.

Putaran kedua pemilihan bebas pertama Mesir ini akan dilakukan pada tanggal 16 dan 17 Juni. Secara resmi, hasil penghitungan suara pilpres putaran pertama yang digelar Rabu dan Kamis lalu baru akan diumumkan hari Selasa (28/5).

Namun media pemerintah melaporkan, jumlah penghitungan suara dari berbagai tempat pemungutan suara di seluruh Mesir telah memastikan Mursi dan Shafiq sebagai calon terdepan. Pemungutan suara kali ini disebut sebagai capaian historis oleh pengamat internasional.

Namun wartawan BBC Jon Leyne di Kairo mengatakan, banyak warga Mesiryang merasa dua pilihan calon itu tidak menarik. Baik kubu IM maupun Shafiq menuduh masing-masing pihak “mencuri” revolusi. Juru bicara IM mengatakan, Mesir akan berada “di ambang bahaya” bila Shafiq menang.

Karena itu kelompok tersebut akan berupaya mendekati calon lain untuk mengalahkannya dalam putaran kedua. IM memperingatkan adanya “upaya untuk menciptakan kembali rezim lama”. Mereka mendesak kelompok-kelompok yang mendukung pemberontakan atas Hosni Mubarak bergabung mendukung Mursi.

Curi Revolusi

Sementara itu juru bicara Shafiq, Ahmed Sarhan, kemarin mendesak kalangan prorevolusi untuk memilih calon mereka dengan mengatakan program Shafiq adalah “tentang masa depan”, sementara Ikhanul Muslimin tentang “kekaisaran Islam.”

Di sisi lain, Shafiq dalam konferensi pers kemarin menyatakan bahwa pihaknya bersumpah tidak akan mencoba “menciptakan” rezim lama. Perdana menteri terakhir era Mubarak itu berupaya membuang citranya sebagai calon antirevolusi.

Posting Komentar

0 Komentar