Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Rawa Jombor Dikeringkan

KLATEN - Rawa Jombor mulai bulan ini bakal dikeringkan kembali untuk persiapan proyek revitalisasi tahap kedua.

Pengeringan rawa yang terletak di perbatasan Kecamatan Bayat dan Kalikotes itu dipastikan tidak akan mundur lagi sebab anggaran sudah ada.

Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Klaten, Harjoko MT mengatakan bulan ini beberapa pintu air utama akan dibuka kembali untuk mengeringkan air di rawa.

''Aliran akan dimasukkan ke alur Sungai Dengkeng dan sebagian untuk pengairan,'' jelasnya, Sabtu (2/6).

Menurutnya, pengeringan dilakukan sebagai persiapan akan dimulainya program revitalisasi tahap kedua. Tahap pertama sudah selesai bulan November 2011 lalu dan akan dilanjutkan bulan ini.

Tahap pertama menelan dana sekitar Rp 12 miliar dan berhasil mengeruk sedimentasi sisi timur dan membuat tanggul baru.

Untuk tahap kedua, rencananya akan dilanjutkan dengan pengerukan di bagian timur dan tengah serta penataan karamba. Untuk melaksakanan kegiatan tersebut air harus dikeringkan.

Sebab jika tidak dikeringkan, proyek tidak akan bisa dilakukan sebab debit air saat ini mencapai puncaknya. Debit terakhir rawa mencapai 3,6 juta meter3 sehingga tidak memungkinkan untuk pengerukan dan pembangunan tanggul.

Untuk itu petani dan masyarakat sekitar rawa dan pengguna lain diminta memahami. Pemkab sudah menyosialisasikan ke masyarakat sekitar berkait keberlanjutan proyek. Termasuk ke paguyuban karamba maupun paguyuban petani pengguna air (P3A).

Dikatakan Kasi Pembangunan Bidang SDA, pemkab Klaten, Darminto pengerukan akan melanjutkan di sisi timur dan tengah. ''Sementara untuk tengah akan digunakan untuk budi daya ikan di karamba,'' katanya.

Menurutnya, meskipun proyek itu dilaporkan LSM Keras ke kejaksaan, pembangunan akan tetap dilanjutkan. Sudah ada anggaran Rp 7 miliar dari APBN untuk melanjutkan penataan.

Sebelumnya diberitakan program revitalisasi kawasan Rawa Jombor di perbatasan Kecamatan Bayat dan Kalikotes dihentikan sejak tahap I sudah selesai.

Penghentian pengerukan rawa itu disebabkan anggaran dari pemerintah pusat belum turun. (SM/28/2). Menurut Kades Krakitan, Kecamatan Bayat, Drs Sunudi proyek itu tidak dihentikan total.

Namun baru tahap pertama yang selesai dan akan disusul tahap selanjutnya. ''Hanya kapan dimulai lagi belum jelas,'' katanya.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Semoga perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi project juga memperhatikan kaidah keilmuan dan mempunyai arah yang jelas.... bukan sebatas penghamburan anggaran yang impactnya tidak sesuai dengan besaran biaya yang dikeluarkan....
    Amiennnn.......

    BalasHapus