Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

150 Karyawan Konfeksi Keracunan

SUKOHARJO - Sebanyak 150 karyawan CV Ultima, Solo Baru yang bergerak di bidang konfeksi keracunan makanan, Selasa (10/4) malam.

10 di antaranya harus rawat inap di RS Dr Oen Solo Baru. Jamudin, perwakilan CV Ultima saat dikonfirmasi membenarkan perihal tersebut.

Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.00. Yang menjadi korban keracunan adalah karyawan yang sedang lembur.

"Setiap karyawan lembur mendapatkan jatah makanan. Saat itu mereka makan dari katering yang sudah menjadi langganan kami selama ini," terang Jamaudin.

Akan tetapi, setelah makan nasi putih dengan lauk telur balado tersebut, beberapa karyawan mulai merasakan gejala aneh. Mereka pusing mual dan berasa ingin muntah.

Belum sempat mengetahui apa penyebabnya, lanjut koordinator keamanan CV Ultima ini, ratusan karyawan lain mengalami gejala serupa. Karena itu mereka langsung dilarikan ke rumah sakit yang kebetulan berada persis di depan pabrik.

Setelah mendapat perawatan, 10 karyawan harus menjalani rawat inap karena kondisinya agak parah. Sedang karyawan lainnya sudah diperbolehkan pulang karena hanya pusing dan mual saja.

"Menurut karyawan yang menjadi korban, nasi tidak apa-apa tetapi telurnya rasanya aneh," imbuhnya.

Pihaknya sendiri juga heran kenapa bisa begitu. Sebab, katering yang mengirim makanan tersebut sudah menjadi langganan bertahun-tahun. Selama itu sama sekali tidak ada persoalan.

Tanggung Jawab

Kendati demikian, pihak perusahaan sudah menghubungi katering. Pihak katering sendiri bersedia membantu biaya perawatan karyawan di rumah sakit. "Kesepakatan itu sudah ditandatangani antara perusahaan dan katering. Intinya pihak katering minta maaf dan akan bertanggung jawab," terang Jamaudin.

Pria ini juga mengaku sudah dimintai keterangan pihak kepolisian terkait kasus tersebut. Sample makanan juga sudah diserahkan ke polisi. Kasi Pelayanan Medik RS Dr Oen Solo Baru Yusup Tjandra membenarkan perihal karyawan keracunan tersebut. Dikatakan, saat datang mereka mual, pusing dan muntah.

"Untuk yang dirawat inap dikarenakan muntah mereka tidak berhenti. Karena itu harus mendapat perawatan untuk mengetahui kondisinya," ungkap Yusup.

Dugaan sementara, karyawan tersebut keracunan makanan. Namun demikian, pihaknya tidak menjelaskan secara rinci jenis racun apa. Yang pasti, karyawan yang sempat rawat inap sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. "Siang ini (kemarin-red) sudah diperbolehkan pulang.")

Posting Komentar

0 Komentar