Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Kacang Gris yang Legendaris

SIAPA tidak suka dengan kacang? Makanan sejuta umat ini tak pernah absen dalam acaraacara macam kenduri, arisan, bahkan kegiatan nonton bola dan ronda malam. Murah, meriah dan renyah.

Itulah kenapa sekarang di swalayan banyak sekali merek kacang yang dikemas apik dan higienis. Rasa pun bervariasi. Sebagai konsumen, kita bebas memilih mana yang cocok dengan lidah kita. Tapi tunggu dulu. Sudahkah Anda mencoba kacang sangan asin Gris? Ini adalah kacang kulit biasa. Yang menjadikan tidak biasa karena cara memasaknya dengan digoreng menggunakan pasir.

Beberapa orang menyebutnya kacang tayamum. Biasanya, kacang kulit dimatangkan dengan cara diopen. Tapi kacang Gris yang sudah ada sejak puluhan tahun silam itu menggunakan proses yang unik. Generasi kedua pemilik kacang Gris, Abdurrahman mengatakan untuk mengolah kacang butuh waktu yang tidak singkat. ”Pertama kacang mentah disortir terlebih dulu. Lalu direndam air selama setengah hari. Setelah kering, baru digarami dan dikeringkan lagi di bawah sinar matahari. Kacang yang kering baru boleh digoreng dengan pasir,” ceritanya.

Sebagai penerus usaha sang ayah, Abdurrahman tidak mau mainmain dengan produksi kacangnya. Pria paruh baya itu selalu menjaga kualitas kacang yang dijual. Untungnya, kondisi cuaca belakangan yang tak menentu tidak begitu menjadi kendala baginya. ”Saya selalu ada stok kacang yang kering.

Jadi tiap hari tetap bisa jualan,” katanya. Ya, karena kualitas dan rasa asin yang merata itulah yang membuat kacang Gris menjadi kacang legendaris di Semarang. Tak cuma dibeli untuk oleh-oleh, kacang sangan ini juga menjadi cemilan sehari-hari masyarakat sekitar.

Rudi, seorang warga Semarang misalnya. Hampir seminggu sekali dirinya mampir untuk membeli cemilan polong-polongan itu. Katanya, kacang Gris sudah menjadi makanan kegemaran keluarganya. ”Kacang ini tidak seperti kacang yang dijual di supermarket. Kacang Gris lebih asin dan pasti berisi, nggak kopong,” ceritanya. Rudi merupakan satu dari banyak pelanggan setia Kacang Gris.

Meski dijual dalam rumah-rumahan kaki lima, camilan ini tetap istimewa di hati para pelanggannya. Jika Anda penasaran dengan renyahnya kacang ini, silakan merapat ke ujung Jalan Pemuda. Gerobak kali lima Kacang Gris yang buka jam lima sore sampai delapan malam itu mangkal persis di depan Mal Paragon. Dijamin Anda setuju untuk memasukkan makanan ini ke dalam daftar oleh-oleh dari Semarang. Selamat mencoba!

Posting Komentar

0 Komentar