Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Awal Tahun Penanaman, Kualitas Pohon Jati Lebih Menjanjikan

BLORA - Menanam pohon jati bisa dilakukan kapanpun di lahan hutan. Namun dengan menanam di awal tahun saat musim hujan, diyakini pohon jati akan tumbuh dengan baik dan kualitasnya kelak lebih terjamin.

Kepala Saksi (Kasi) PSDH Perum Perhutani KPH Randublatung, Blora, Iwan Wahyu Setiawan, S.Hut, Sabtu (21/1), mengemukakan, tanaman awal tahun sebenarnya sama dengan penanaman jati pada umumnya. Yang menjadi perbedaan adalah waktu penanaman dipercepat. Hal itu akan memungkinkan pertumbuhan pohon jati bisa sesuai standart kartu menuju sehat (KMS ) tanaman jati plus Perhutani (JPP) yang ditetapkan manajemen.

"Tanaman awal tahun kita tanam terutama pada lokasi yang telah selesai pekerjaan tebang habis. Langkah itu diambil dengan pertimbangan bahwa ketersediaan unsur hara tanah dalam kawasan hutan tersebut masih cukup tinggi, karena belum digarap untuk tanaman palawija oleh pesanggem. Selain itu juga didukung curah hujan cukup tinggi. Sehingga nanti akan tumbuh dengan baik," ujarnya.

Didampingi Humas Perhutani Randublatung, Andan Subiyantoro, Iwan Wahyu Setiawan, menjelaskan pada lokasi tanaman yang dilakukan pada awal tahun dengan pola silvikultur intensif, pada usia tiga bulan rata-rata pertumbuhan diperkirakan mencapai 90,3 cm. Tanaman tersebut berasal dari bibit jati stek pucuk yang dibuat oleh KPH Randublatung. Sementara berdasarkan pengamatan di lapangan tanaman awal tahun 2010, tinggi pohonnya reta-rata mencapai 4,8 meter dengan keliling 16 cm. Padahal angka yang dipatok berdasarkan KMS tanaman JPP tinggi 3,5 meter dengan keliling 13 cm.

"Dari perbedaan angka tersebut menunjukkan bahwa tanaman yang ditanam lebih awal bisa melebihi batasan yang ada. Hal tersebut diperkirakan juga berlaku pada tanaman tahun 2011," katanya.

Iwan mengatakan, pencapaian pertumbuhan jati pada awal tahun tersebut untuk wilayah KPH Randublatung tidak semua lokasi bisa dilakukan. Hal itu karena pada masing-masing lokasi tingkat kesuburan tanah berbeda. Kemudian kemudahan akses menuju lokasi, ketersediaan bibit serta adanya penggarap pada lokasi tanaman. "Yang tak kalah penting adalah kondisi cuaca dalam hal ini curah hujan yang cukup untuk memacu pertumbuhan tanaman," tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar