Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Warteg Kena Pajak, Hendardji Soepandji Tak Setuju

JAKARTA - Hendardji Soepandji yang merupakan calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, menyatakan tidak setuju jika Warung Makan Khas Tegal (Warteg) terkena pajak seperti restoran.

Dia kembali menyatakan perlunya penguatan ekonomi melalui sektor informal. Warteg adalah salah satu segi pemberdayaan sektor itu.

Hal ini disampaikan Hendardji di Jakarta. "Sektor informal harus dikembangkan, sektor informal itu misalnya pasar tradisional dan UKM," ujarnya.

Menurutnya, dengan berkembangnya sektor informal akan membuka kesempatan bagi mereka yang tidak berkesempatan menembus masuk ke sektor formal. "Kalau kelas menengah dan atas itu akan masuk sektor formal.

Tetapi kalau maysarakat bawah tidak akan mampu masuk ke sektor formal, kenapa ?. Karena biayanya mahal," tandasnya.

Dia menandaskan, Warteg sebagai salah satu contoh dari ekonomi sektor informal yang berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah di Jakarta.

"Makanya warteg tidak boleh dipajak. Warteg adalah segi pedagang kaki lima yang memenuhi kebutuhan dasar orang bawah. Tidak boleh dipajak," tegasnya.

Mantan Danpuspom TNI ini mengatakan keberadaan Warteg dan kaki lima lainnya serta usaha di sektor informal lain justru harus disokong, kerena mereka menjadi soko guru ekonomi dalam perekonomian bangsa.

"Warteg malah harus diperbanyak, karena kalau diperbanyak akan menguatkan produk dalam negeri. Mereka kan menggunakan produk dalam negeri, sayur, daging, kalau di restoran kan banyak yang pakai bahan dari luar," papar Hendardji.

Dia menyatakan, Pemda harus membeli lahan untuk menempatkan mereka dan yang penting tetap ada akses agar lokasi jualan mereka tetap ramai.

"Di Singapura juga ada kaki lima. Mereka tidak di pinggir jalan. Jadi tertib dan rapi serta bersih. Enak dipandangnya. Malaysia juga begitu," tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar