Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Tren Berbeda Spanyol-Italia

GDANSK - Gdansk, kota di tepi Laut Baltik, bisa saja menjadi awal bagi perubahan tren dua kesebelasan yang bakal berlaga mala mini.

Spanyol akan menghadapi Italia di kota itu dalam laga pembuka babak penyisihan Grup C putaran final Piala Eropa 2012. Dalam kompetisi internasional, Spanyol tidak pernah kalah sepanjang 14 pertandingan terakhir.

Sebelum berangkat ke Polandia, mereka juga memenangi tiga laga pemanasan. Di sisi lain, Italia harus mengalami tiga kekalahan beruntun dalam uji coba internasionalnya.

Kekalahan terakhir Spanyol dalam event resmi didapat saat ditumbangkan Swiss 0-1 dalam laga awal Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Meski kalah, Iker Casillas cs mampu keluar sebagai juara dunia untuk pertama kalinya.

Saat ini mereka sedang berupaya untuk menjadi negara Eropa pertama yang secara berurutan memenangi kejuaraan besar. Dua keberhasilan sebelumnya adalah menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.

Jerman Barat pernah di ambang pencapaian itu, ketika masuk final Piala Eropa 1976 di Yugoslavia. Sebelumnya mereka menjuarai Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974. Ambisi mencatat hatrrick sirna setelah dikalahkan tuan rumah Cekoslowakia melalui adu penalti.

Berlawanan

Tidak hanya kekalahan beruntun yang membuat Italia terasa begitu berbeda dari Spanyol. Mereka saat ini didera dengan kasus penyuapan dan perjudian dalam kompetisi domestik, yang diduga melibatkan Bandar taruhan yang bermarkas di Singapura.

Persiapan mereka juga tak sepenuhnya sesuai agenda, karena laga persahabatan melawan Luksemburg di Parma yang dijadwalkan pada 29/5 dibatalkan akibat gempa. Pagi hari sebelum pertandingan, kawasan di sekitar tempat pertandingan itu akan dimainkan terkena gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter.

Laga persahabatan terakhirnya adalah menghadapi Rusia di Swiss pada 1 Juni. Mereka menyerah 0-3. Sebelumnya, Februari lalu di Genoa, anakanak asuhan Cesari Prandelli takluk 0-1 dari Amerika Serikat. Dengan skor yang sama, mereka juga menyerah dari uruay pada November 2011.

Dari statistik itu, Gdansk menjadi tempat yang diharapkan Gli Azzurri untuk mengubah tren kinerjanya. Untuk laga itu, Gianluigi Buffon dkk bakal terbang sejauh sekitar 500 km dari markasnya selama babak penyisihan grup Piala Eropa.

Posting Komentar

0 Komentar