Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Transaksional, Partai Nasdem Tuai Kritik

JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) akan memodali calon legislatif (caleg) antara Rp 5 miliar - Rp 10 miliar untuk memastikan kemenangan pada Pemilu 2014.

Langkah itu dinilai sebagai gambaran politik transaksional menjelang pemilu. Menurut Sekjen DPP PAN, Taufik Kurniawan, jika benar ada iming-iming tersebut, maka hal ini patut disayangkan karena secara vulgar mempertontonkan politik pragmatis kepada masyarakat.

Selain itu, cara berpolitik dengan mengedepankan materi bisa membuat masyarakat semakin tidak percaya kepada partai politik di Indonesia. "Memang, lain parpol lain cara kelola, lain koki lain masakannya. Tapi rakyat butuh koki yang tidak mengumbar material. Tapi, marilah membangun etika berpolitik.

Kalau lantas jor-joran lagi ini, kesannya mengumbar kesombongan dan riak politik," ujarnya, kemarin. Adapun Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Max Sopacua meminta pihak terkait menelusuri kekayaan Partai Nasdem. Pasalnya, mengiming-imingi caleg dengan modal Rp 5 miliar- Rp 10 miliar untuk ukuran partai baru perlu dipertanyakan.

Harus Jelas

Dia menegaskan, semua dana parpol memang harus jelas, apalagi dana dalam jumlah besar. Dengan demikian, meskipun Partai Nasdem sudah menegaskan dana berasal dari urunan kader, tapi hal ini masih harus dibuktikan kebenarannya.

Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella mengatakan, sumber dana partainya untuk memodali calegnya Rp 5miliar- Rp 10 miliar berasal dari pengurus, simpatisan, dan kader yang bersimpati terhadap partai.

Untuk itu, pihaknya juga tidak akan asal membuang uang. Sebab, caleg yang dipilih nantinya bukan caleg yang mau mencari untung saja. Dia berharap, parpol lain tidak memiliki pandangan negatif terhadap Nasdem dalam memperbaiki rekrutmen caleg meskipun rencana tersebut menimbulkan kontroversi. "Yang kami cari caleg yang berkapasitas dan elektabilitasnya bagus.

Jadi jangan sinis dan menyindir-nyindir kami, kalau perlu partai lain ikuti cara kami," katanya. Sementara itu, Presiden Lumbung Informasi Rakyat (Lira) HM Jusuf Rizal menilai upaya Partai Nasdem itu dari segi pemasaran politik merupakan langkah cerdas.

Sebab, mampu memberi ruang baru bagi figur politikus yang punya potensi tapi dari segi pendanaan kurang. Namun, bisa menjadi kontra produktif jika sekadar lips service.

Jika ada kontrak politik, kata Jusuf Rizal, Lira tertarik dan siap menurunkan kader terbaik untuk memperkuat Partai Nasdem merestorasi Indonesia dari Sabang sampai Merauke. "Kalau ada kontrak yang jelas kami siapkan," tegas mantan Direktur Blora Center, Tim Relawan SBY pada Pilpres 2004 dan 2009 itu.

Posting Komentar

0 Komentar