Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Suu Kyi Minta Dunia Kawal Reformasi Myanmar

BANGKOK - Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menyerukan agar dunia internasional membantu negerinya yang tengah berbenah. Dia juga meminta dunia terus mengawal reformasi di negaranya.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Bangkok, Thailand, kemarin (1/6), Suu Kyi menyatakan bahwa reformasi di Myanmar harus dikawal karena masih dalam tahap paling awal dan belum mantap.

Dia mencontohkan, hingga kini parlemen pun masih jauh dari demokrasi.

Sementara itu kepada para investor, Suu Kyi mengimbau agar mereka bersedia berinvestasi di Myanmar. Dia menekankan bahwa hal terpenting yang diperlukan Burma adalah ketersediaan lapangan kerja dan pelatihan bagi warga muda negeri itu.

“Saya berdiri di sini bukan untuk memberi tahu Anda soal apa yang harus dilakukan, tapi saya ingin menyampaikan apa yang kami butuhkan,” kata Suu Kyi dalam pidato pertamanya di luar negeri dalam 20 tahun terakhir.

Dia mendesak para investor untuk segera masuk ke Myanmar guna menciptakan peningkatan taraf hidup bagi warga Myanmar.

“Kami tak ingin investasi justru membawa ketidakadilan dan memberi keistimewaan bagi mereka yang sudah mendapatkannya. Yang kami inginkan adalah pekerjaan,” tambah Suu Kyi.

Luar Biasa

Ini bukan kali pertama Suu Kyi menyeru dunia agar berhati-hati menilai reformasi di Myanmar. Namun ini adalah pertama kalinya pemenang Nobel Perdamaian itu menyuarakan hal tersebut di luar negeri.

Setelah lebih dari 24 tahun terisolasi di Myanmar, Suu Kyi kemarin mendapat sambutan meriah dari peserta WEF saat dia bercerita tentang perjalanannya menuju Bangkok.

Suu Kyi mengisahkan, dia dipersilakan masuk ke kokpit saat pesawat akan mendarat di Bangkok. Meski awalnya mengagumi panel kontrol berteknologi tinggi yang ada di kokpit, tetapi kemudian dia “benar-benar terpesona oleh lampu” modern Bangkok tersebar di bawahnya.

Pendiri forum WEF, Klaus Schwab, saat memperkenalkan Suu Kyi menyebut ikon demokrasi Myanmar itu sebagai “salah satu sosok paling luar biasa abad ini.”

Suu Kyi (66) menghabiskan 15 dari 22 tahun usinya terkunci dalam tahanan rumah. Dia dibebaskan setelah pemilu Myanmar 2010. April lalu dia terpilih sebagai anggota perlemen setelah memang dalam pemilu sela.

Setelah pemilu tahun lalu, Presiden Myanmar mengejutkan banyak negara terkait berbagai reformasi yang dilakukan. Namun Suu Kyi menandaskan bahwa negara itu masih dalam fase sangat awal dalam melakukan reformasi demokratis.

Posting Komentar

0 Komentar