Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Siswa Berkurang, SMP Swasta Mengeluh

PURBALINGGA - Banyaknya siswa SMP/MTs yang putus sekolah karena memilih bekerja di plasma rambut sudah diketahui Dinas Pendidikan.

"Beberapa SMP swasta juga mengeluh siswanya berkurang," kata Kabid Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan, Subeno.

Menurut dia, permasalahan ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan maupun sekolah.

Perlu juga peran serta masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kepala desa. "Sebab pendidikan itu tanggung jawab bersama," tandasnya.

Peran serta masyarakat penting untuk menyadarkan orang tua mengenai pentingnya anak menyelesaikan sekolah, minimal sampai tamat SMP. Sehingga wajib belajar 9 tahun bisa tuntas. Sebab selama ini ada mindset yang keliru di sebagian orang tua siswa.

"Orang tua berpikir, buat apa sekolah tinggi-tinggi toh nantinya jadi pengangguran. Lebih baik sekolah sekadarnya yang penting bisa cari uang untuk membantu orang tua dan membantu adik-adiknya. Mindset ini yang harus dirubah dengan bantuan masyarakat," katanya.

Terkait dengan permasalahan itu, Dinas juga berencana meminta bantuan camat setempat. Mereka diminta untuk ikut memberikan pencerahan kepada masyarakat. Diharapkan ada kepedulian agar anak-anak itu tetap bersekolah sampai 9 tahun sesuai amanat undang-undang.

Posting Komentar

0 Komentar