Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Realisasi Lifting Minyak Rendah

JAKARTA - Realisasi lifting minyak bumi hingga 11 Juni, masih di bawah target APBNP 2012.

Namun pemerintah meyakini realisasi lifting minyak yang rendah tidak memengaruhi penerimaan negara dari sektor migas.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyatakan, realisasi lifting minyak memengaruhi postur penerimaan minyak dan gas bumi dan subsidi energi.

Menurutnya, meskipun realisasi lifting minyak di bawah target, namun harga minyak yang tinggi membuat penerimaan dari minyak tetap tinggi.

‘’Ya kan bukan volume yang penting, ada harga juga, harga kan masih tinggi,’’ katanya ditemui di Gedung DPR RI, Rabu.

Realisasi lifting minyak tercatat sebesar 880 ribu barel per hari. Adapun target lifting minyak dalam APBNP 2012 dipatok sebesar 930 ribu barel per hari. Sementara, realisasi harga minyak diperkirakan masih tinggi dibanding asumsi harga minyak dalam APBNP 2012 sebesar 105 dolar AS per barel.

Bambang menilai dengan realisasi lifting minyak sebesar itu, target penerimaan dari migas masih bisa tercapai. ‘’Paling tidak menyumbang total migas Rp 250 triliun. Dari minyak, kita harapkan Rp 150 sampai 200 triliun,’’ ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF, Askolani menyatakan mulai tahun 2013 pemerintah akan memasukan lifting gas dalam asumsi APBN. Namun, perhitungan penerimaan sebenarnya sudah memasukan penerimaan gas sejak lama.

Posting Komentar

0 Komentar