Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Produksi Migas Terganggu Isu Keamanan

JAKARTA - Aspek nonteknis seperti isu keamanan terkait pencurian minyak dan fasilitas dinilai mengganggu proses maupun produksi minyak dan gas (migas) Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP).

Bahkan isu keamanan bisa meluas tak lagi pada persoalan penambangan migas.

Isu keamanan seperti pencurian antara lain berupa curi crude, curi pipa, curi kabel, curi alat.

Berdasarkan data yang dihimpun di wilayah Sumatera saja hingga Maret 2012 total kasus pencurian sebanyak 27 kasus, pada 2011 72 kasus, 2010 170 kasus dan 2009 sebanyak 108 kasus.

Total kerugian akibat pencurian minyak itu pada 2010 sebanyak 28.920 ribu barel atau setara Rp 21,1 miliar, sementara 2011 sebanyak 19.366 ribu barel atau Rp 24,4 miliar.

"Tugas kami melaporkan adanya pencurian itu ke aparat berwenang. Mereka yang menindaklajutinya meski sangat jarang yang berlanjut ke meja hukum," ujar Presiden Direktur PT Pertamina EP, Syamsu Alam, pada acara Lokakarya Jurnalistik Industri Hulu Migas di Jakarta, Selasa (12/6).

Menurut Syamsu pencurian peralatan produksi migas berpengaruh besar pada produksi minyak dan efek lainnya. Dia mencontohkan jika pipa dipotong, minyak akan mencemari lingkungan warga. Untuk mengatasi pencemaran tersebut petugas Pertamina harus turun lapangan.

Sementara di satu sisi penutupan aliran minyak pada pipa yang dicuri kerap berdampak pada jumlah produksi saat aliran minyak kembali dinormalkan. "Hal-hal seperti itu kurang dipahami masyarakat," tandasnya.

Syamsu menyebut produksi migas dalam negeri diupayakan terus meningkat meski tantangan merealisasikan produksi itu sangat berat.

Aspek nonteknis operasi migas diantaranya isu keamanan, perizinan kehutanan dan Pemda, tumpang tindih lahan dengan batubara dan kehutanan, masalah sosial, pungutan, tuntutan tenaga kerja dan lain-lain serta regulasi.

Sementara tantangan teknis operasi migas antara lain kondisi 80 % lapangan tua, rata-rata penurunan alamiah mencapai 18 %, kondisi infrastruktur operasi dan fasilitas produksi yang sudah tua, kadar air tinggi, masalah kepasiran.

"Jajaran PT Pertamina EP berusaha keras merealisasikan target produksi migas tahun ini. Di tahun-tahun sebelumnya target produksi untuk kami selalu terealisasi," katanya.

Posting Komentar

0 Komentar