Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Polisi Mabuk Mengamuk di Jalan, Bawa Pistol Rampas STNK

SEMARANG - Oknum polisi dengan mengenakan kaos kesatuan, celana PDL 1A, dan sepatu PDH mengamuk di Jalan Pamularsih, Semarang Barat, Selasa (11/6) siang.

Dalam kondisi mabuk, dia berdiri di tengah jalan saat arus kendaraan padat. Oknum tersebut, Bripka Sudomo dari kesatuan Unit Satwa Polrestabes Semarang.

Selain menghentikan paksa kendaraan yang melintas di jalan itu, dia juga menakutinakuti pengguna jalan dengan pistol Revolver Colt 38.

Aksi brutal oknum polisi berusia sekitar 37 tahun yang berlangsung pukul 13.15 hingga pukul 14.15, itu membuat warga sekitar dan pemakai jalan tak berani berbuat banyak.

Beberapa polisi yang berada di lokasi kejadian juga tidak berani mengambil tindakan karena oknum tersebut membawa pistol. Seorang anggota intelijen Brigade Mobil (Brimob) yang melintas di sekitar lokasi berhasil menghentikan aksi oknum tersebut.

"Awalnya saya ajak bicara baik-baik. Saat dia (oknum polisi-Red) lengah, saya langsung lumpuhkan dia dengan mencengkeram di lehernya. Saya dibantu rekan saya berpangkat AKP," ungkap anggota Brimob Polda yang tak mau disebut namanya.

Dia menambahkan, sebelum oknum polisi itu berhasil ditarik ke tepi jalan dan dibawa ke Mapolrestabes untuk diamankan, pelaku sempat menantang. "Saat saya mendekat dan memperkenalkan identitas, dia (oknum polisi) malah menantang.

Dia tidak peduli meski saya dari intelejen Brimob Polda Jateng," ujarnya. Oknum polisi itu mengendarai sepeda motor trail dari arah Klenteng Sam Poo Kong menuju Jalan Pamularsih. Di depan playgroup Kiddy Lite, Pamularsih, dia memarkirkan sepeda motor dan kemudian berjalan ke tengah jalan raya.

Oknum polisi tersebut kemudian menghentikan seluruh mobil yang melintas di sekitar lokasi. Salah seorang sopir yang menjadi korban, Kasyadi (48) warga Jl Gurami I Perbalan, Semarang Utara tidak menduga kejadian tersebut.

Saat melintas di lokasi, bus PO Nugroho yang dikemudikannya tiba-tiba dihentikan oleh oknum tersebut. "Bus dan mobil di depan saya berhenti, jadi saya ikut berhenti," katanya.

Mengetahui itu, Kasyadi turun dan berniat untuk menanyakan maksud dari oknum tersebut. Namun bukannya keterangan yang didapat, surat-surat kendaraannya justru langsung diminta paksa oleh oknum itu.

”Wajahnya merah dan berbau alkhol, mau tanya kenapa STNK diminta, saya malah dimarah-marahin dan diancam,” katanya. Karena takut, Kasyadi terpaksa menyerahkan surat-surat kendaraan. Kondektur Imam K (40) juga mengalami kejadian serupa.

Usai surat-surat kendaraan diminta, dia berusaha memintanya kembali, namun ketika hendak mendekat, Imam justru berubah menjadi ketakutan karena tangan oknum tersebut menyentuh pistol dipinggangnya.

Posting Komentar

0 Komentar