Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PM Era Mubarak Boleh Calonkan Diri

KAIRO - Ahmed Shafiq boleh tetap mencalonkan diri dalam pemilihan presiden babak kedua akhir pekan ini.

Pasalnya, Mahkamah Konstitusi Mesir, kemarin, memutuskan untuk menolak undangundang yang menyingkirkan mantan PM era Hosni Mubarak itu dari pemilihan.

Mahkamah juga menyatakan bahwa sepertiga anggota parlemen dipilih secara ilegal.

Hal itu memaksa parlemen dibubarkan dan merupakan pukulan bagi kelompok Islamis, Ikhwanul Muslimin, yang mendominasi parlemen.

Dalam satu dari dua putusan, Mahkamah Konstitusi mengizinkan Shafiq bersaing dengan kandidat yang diusung Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi, dalam pemilihan presiden babak kedua pada Sabtu dan Minggu mendatang. Mahkamah memutuskan bahwa undangundang yang disahkan parlemen bulan lalu inkonstitusional. Undang-undang tersebut melarang tokoh-tokoh eks rezim memegang jabatan di pemerintahan.

Parlemen Bubar

Putusan kedua dipusatkan pada pemilihan parlemen yang diselenggarakan akhir tahun lalu. Sebelumnya pengadilan yang lebih rendah menyatakan undang-undang yang mengatur pemilihan itu ilegal lantaran mengizinkan partai-partai politik mengajukan calon untuk sepertiga kursi parlemen yang mengesampingkan calon independen.

Dua pertiga kursi lainnya diperebutkan oleh banyak partai. Mahkamah Konstitusi, kemarin, sepakat bahwa pemilihan sepertiga kursi parlemen itu ilegal sehingga parlemen harus dibubarkan. Sementara itu, Mursi berjanji bahwa Mesir di bawah kepemimpinannya akan inklusif, merangkul semua pemeluk agama dan kepercayaan.

Mursi pun bersumpah akan mempertahankan tujuan-tujuan revolusi yang menggulingkan Mubarak dan berbagi kekuasaan dengan partai-partai lain. Mursi maju menjadi kandidat Ikhwanul setelah kandidat pertama partai tersebut, Khairat al-Shater, didiskualifikasi. Dalam putaran pertama pilpres pada Mei lalu, Mursi meraih 24,7 persen suara.

Berbeda tipis dengan rivalnya, Shafiq yang mengumpulkan 23,6 persen suara. Saat pidato pada kampanye final, kemarin, dia menjanjikan institusi kepresidenan inklusif yang mencakup semua kekuatan, kandidat presiden, kaum wanita, kaum Salafis, dan Koptik.

Dia berjanji akan menghentikan diskriminasi terhadap warga Mesir yang didasarkan atas agama, etnis, atau gender. Dia yakin akan memenangi pilpres bersejarah ini. Menurutnya, rakyat Mesir tak akan memilih lawannya, Shafiq yang merupakan simbol rezim lama.

Posting Komentar

0 Komentar