Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Platini Kutuk Aksi Rasis Suporter Kroasia

WARSAWA - Presiden UEFA, Michael Platini mengutuk keras aksi rasial yang dilakukan suporter Kroasia pada laga kedua babak penyisihan Grup C menghadapi Italia.

Dalam laga yang mentas di Municipal Stadium, Poznan, Kamis lalu, sekitar 300-500 suporter Kroasia diduga melantunkan nyanyian berbau rasis.

Nyanyian tersebut diduga mengarah kepada Balotelli. Mereka dikabarkan juga melempar pisang ke lapangan serta menirukan suara-suara monyet. Hal tersebut membuat Platini marah besar.

Legenda sepak bola Prancis tersebut kian jengkel karena sebelumnya pernah berkunjung ke Kroasia dan telah memperingatkan otoritas sepak bola terkait kemungkinan aksi tak sportif ini.

’’Saya tidak senang kejadian ini. Saya berada di Kroasia setahun yang lalu dan telah memperingatkan (badan otoritas sepak bola-Red) mereka agar mengantisipasi aksi ini,’’kata Platini seperti dikutip Sky Sports.

Kroasia, lanjutnya, memiliki tim bagus yang bermain baik. ’’Namun sangat tidak bisa diterima ketika Anda punya seratus atau lebih orang brengsek di antara penonton,’’ kata Platini dengan nada penuh emosi.

Sanksi

Komisi Displin UEFA sendiri langsung bereaksi terkait aksi tak sportif tersebut. Mereka juga menyelidiki kebenaran pelemparan pisang ke dalam lapangan serta suara-suara bak monyet yang terdengar sepanjang laga.

Tak hanya itu, badan otoritas sepak bola benua biru tersebut juga menyelidiki aksi pelemparan kembang api fans Kroasia ke dalam lapangan.

Usai melakukan serangkaian upaya investigasi, UEFA akhirnya menghukum Federasi Sepak Bola Kroasia dengan denda sebesar 25 ribu euro atau sekitar 296 juta rupiah. Namun pelatih Kroasia Slaven Bilic justru meminta hukuman lebih berat dari UEFA. ’’Rasisme adalah masalah terbesar di seluruh Eropa bahkan dunia.

Saya berasal dari negara modern, toleran, dan berpikiran terbuka seperti Kroasia, dan saya merasa sangat kecewa dengan kelakuan salah seorang suporter ketika bertemu Italia,’’ujar Bilic seperti dikutip Irish Times. Kroasia, imbuhnya, bukan negara rasis. Setiap orang diterima dengan baik.

’’Saya dan para pemain merasa sangat marah dengan kelakuan beberapa suporter gila tersebut. Saya berharap UEFAmemberikan hukuman berat demi membasmi rasisme dari sepakbola selamanya,’’ucap Bilic.

Posting Komentar

0 Komentar