Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Perbankan Hati-hati Kucurkan Kredit Dolar

JAKARTA - Perbankan mulai berhati-hati dalam menyalurkan kredit valas terkait imbas krisis global yang telah melanda Eropa.

Krisis global saat ini mulai berdampak seperti terjadinya fluktuasi harga saham dan rupiah.

’’Kita tentunya harus milih-milih dalam menyalurkan kredit valas (valuta asing). Pemberian kreditnya BNI lebih banyak ke oil (minyak) dan gas,’’ujar Direktur Enterprise Risk Management BNI, Sutanto di Gedung DPR RI Jakarta, Senin.

Menurutnya perekonomian Indonesia masih cukup baik untuk menghadapi krisis global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih baik, dan eksposure ekspor ke Eropa tidak besar.

Ekspor Indonesia lebih banyak ke China dan India. ’’Tapi meski begitu dampaknya pasti ada, seperti fluktuasi rupiah dan saham,’’ ujarnya. Seperti diketahui, BNI menerbitkan obligasi global senilai 500 juta dolar AS.

Tiga penjamin emisi yang menangani transaksi tersebut adalah Credit Suisse, Deutsche Bank, dan Morgan Stanley. Menurut Sutanto, penerbitan obligasi global itu juga untuk suplai valas di dalam maupun luar negeri.

BNI juga terus menjaga likuiditas valas, yang saat ini jumlah secondary reserve-nya mencapai 700 juta dolar AS. ’’Sejauh ini rupiah masih oke,’’ ujarnya.

Posting Komentar

0 Komentar