JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menemukan indikasi kerugian negara dalam proyek Pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Sentul, Jawa Barat."Ya, kami mulai menghitung berapa potensi kerugian negaranya. Hasilnya, seperti apa tunggu saja," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta.
Selain potensi kerugian negara, kesimpulan gelar perkara pada Jumat lalu, juga menyebutkan pimpinan akan memperkuat tim satgas penyelidik kasus Hambalang. Jaksa dan penyidik mulai diterjunkan meski kasus itu masih penyelidikan.
Bambang mengatakan, tim itu diminta untuk mendalami temuan-temuan hasil penyelidikan yang ada. Ada pun penyidik dan jaksa mulai diturunkan agar ada sinkronisasi sejak awal terkait temuan-temuan pada perkara ini.
Dalam kasus Hambalang ini, KPK telah memeriksa sejumlah pihak, di antaranya Menpora Andi Mallarangeng, anggota DPR dari Partai Demokrat Ignatius Mulyono, Kepala BPN Joyo Winoto, mantan bendahara umum Demokrat M Nazaruddin serta istri Anas Urbaningrum, Attiyah Laila. Selain itu, KPK juga meminta keterangan pengurus daerah Partai Demokrat.
Kepala Biro Humas KPK Johan Budi S Pmengatakan, KPK meminta Ketua DPC Partai Demokrat Gorontalo Ismiyati Saidi. Namun Johan enggan menjawab apakah Ismiyati dimintai keterangan terkait aliran dana Hambalang ke Kongres Partai Demokrat.
0 Komentar