Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Neraca Perdagangan Tak Terpengaruh Krisis

JAKARTA - Pemerintah menyatakan kondisi neraca perdagangan masih aman di tengah ancaman dampak krisis Eropa. Pemerintah juga telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi pelemahan kinerja ekspor.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengaku krisis ekonomi global telah berdampak nyata terhadap kinerja ekspor Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan adanya defisit neraca perdagangan pada April 2012.

‘’Namun pelemahan pertumbuhan ekspor pada periode Januari-April 2012 tidak hanya dialami oleh Indonesia tapi juga negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Brazil, dan China,’’ kata Bayu di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, penurunan surplus perdagangan nonmigas tersebut dipicu meningkatnya defisit perdagangan Indonesia dengan beberapa mitra dagang utama barang nonmigas, antara lain China, Jepang, Singapura, Thailand, Korsel, Taiwan, dan Australia.

Tetapi tidak perlu khawatir dengan penurunan surplus neraca perdagangan tersebut.
Berdasarkan neraca perdagangan bulanan, selama 60 bulanan terakhir neraca perdagangan Indonesia selalu surplus.

Bayu menilai sinyal perekonomian Indonesia masih baik. Bahkan dalam kunjungannya di pertemuan APEC, banyak negara menganggap Indonesia sangat potensial dan terbuka.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca perdagangan Indonesia pada April 2012 mengalami defisit sebesar 641,1 juta dolar AS atau turun 138,5% dari sebelumnya surplus 1,7 juta dolar AS. Neraca perdagangan Januari-April 2012 masih surplus 2,1 juta dolar AS, namun turun 74,2% dibanding periode yang sama pada 2011.

Surplus

Sementara itu, neraca perdagangan Jawa Tengah untuk komoditas nonmigas pada Maret 2012 surplus sebesar 62,43 juta dolar AS, dengan nilai impor 340,86 juta dolar AS dan ekspor 403,29 juta dolar AS.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng Jam Jam Zamachsyari mengatakan, tingginya nilai ekspor tekstil dan barang tekstil pada Maret 2012 yang mencapai 80 juta dolar AS menjadi penyumbang utama surplus neraca perdagangan nonmigas di provinsi ini.

Selain komoditas tekstil dan barang tekstil, komoditas minyak dan lemak hewani atau nabati dan produk disosiasinya juga menyumbang sebesar 28,2 juta dolar AS.

Surplus neraca perdagangan nonmigas sebelumnya juga terjadi pada Februari 2012. Tercatat nilai ekspor nonmigas 388,02 juta dolar AS, sedang impor nonmigas 308,34 juta dolar AS.

Adapun nilai ekspor Jateng pada Maret 2012 meningkat 8,45% sebesar 33,65 juta dolar AS menjadi 432,02 juta dolar AS, bila dibandingkan Februari senilai 398,37 juta dolar AS. Peningkatan terjadi karena naiknya permintaan pembeli dari Amerika Serikat.

Selain ekspor, Jateng juga cukup banyak mengimpor barang pada Maret 2012 senilai 1.347,54 juta dolar AS atau meningkat 26% sebesar 283,41 juta dolar AS dibanding Februari yang hanya 1.064,13 juta dolar AS.

Posting Komentar

0 Komentar