Polisi berjaga-jaga supaya mereka tidak bertemu. ‘’Kami menggelar aksi damai dan tidak akan pernah berbuat anarkis. Masing-masing punya hak untuk menyampaikan pendapat yang penting tertib, damai,’’ tandas Sekretaris Komunitas Kretek, Gugun El Guyanie.
Komunitas Kretek adalah kumpulan orang-orang yang peduli dengan keberadaan petani tembakau. Mereka melihat ada upaya asing merusak tatanan perekonomian Indonesia terutama para petani tembakau.
Tembakau sebagai bahan dasar rokok kretek sedang terancam. Berbagai pihak berusaha menyudutkannya dengan informasi yang tidak benar tentang tembakau.
Memasung Petani
Gugun melihat gerakan perlawanan terhadap tembakau melalui berbagai organisasi, kampus bahkan negara. Gerakan tersebut tak lain untuk memasung hak-hak petani tembakau.
Negara seolah-olah tutup mata bahwa pemasukan cukai terbesar dari rokok yang bahan dasarnya tembakau. Sumbangan para petani dan industri rokok luar biasa besarnya bagi negara.
‘’Nah, ada apa sebenarnya dengan kampanye pemberangusan tembakau yang jelas-jelas menghidupi jutaan orang negeri ini,’’ ujar mantan pengurus GP Ansor itu.
Sementara itu, massa anti rokok dari berbagai elemen mulai pelajar, guru, PNS menggelar aksi di halaman DPRD DIY. Mereka menyampaikan bahaya merokok dan pentingnya menjaga kesehatan tanpa asap rokok. Usai berorasi, massa berjalan menuju perempatan Kantor Pos Besar. Di sana mereka membagikan bunga dan stiker ‘’stop merokok’’.
Kampanye antirokok juga berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) menggelar sosialisasi bahaya merokok. Ketua MTCC dokter Titiek Hidayati MKes mengatakan lingkungan pendidikan merupakan salah satu lembaga yang harus mendidik agar tak ada aktivitas merokok.
0 Komentar