Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Latih Lokomotiv, Bilic Pamit

GDANSK - Pelatih Kroasia Slaven Bilic mengucapkan selamat tinggal kepada fans Vatreni, julukan tim nasional yang diasuhnya, dan Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS).

Pria berusia 43 tahun itu akan melatih klub elite Rusia, Lokomotiv Moskwa, setelah Darijo Srna dkk tersingkir di putaran pertama Piala Eropa 2012.

“Saya akan pergi dan bergabung dengan tim baru saya dalam beberapa hari mendatang.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Federasi Sepak Bola Kroasia yang telah memberi kepercayaan kepada saya enam tahun lalu. Saat itu saya pelatih muda yang tak memiliki banyak pengalaman,” ujar Bilic dalam konferensi pers usai laga melawan Spanyol.

Bilic menangani Vatreni sejak 26 Juli 2006 menggantikan Zlatko Kranjcar yang gagal total di Piala Dunia 2006. Mantan pemain Everton ini dikenal menerapkan metode kepelatihan eksentrik dengan menggunakan musik sebagai salah satu elemen dalam membesut anak-anak asuhannya.

Beberapa asisten dia selama menangani timnas adalah mantan rekan-rekan setimnya saat masih aktif membela Vatreni. Mereka adalah Aljosa Asanovic, Robert Prosinecki, Nikola Jurcevic, dan Marijan Mrmic.

“Tak pernah ada masalah dengan pemain atau staf selama enam tahun ini. Saya menikmati setiap menit pekerjaan ini. Saya akan pergi menjadi pelatih di tempat lain, tetapi tak akan pernah sebangga sekarang ini karena melatih tim nasional adalah pengalaman unik,” lanjut dia.

Lebih Berat

Penampilan Srna cs di Polandia-Ukraina sebenarnya tidak buruk. Sebelum kalah dari juara bertahan Spanyol, mereka menundukkan Republik Irlandia 3-1 dan menahan imbang Italia 1-1. Bilic menolak jika performa anak-anak asuhannya dibandingkan Rusia yang tersingkir secara tragis di Grup A.

Dia menganggap Kroasia berada di grup yang lebih berat. “Tanpa mengurangi rasa hormat, kami melewati ini dengan perbedaan yang sangat besar dibandingkan Rusia. Setelah pertandingan pertama, kami kemudian bertemu Spanyol dan Italia.

Mereka adalah tim favorit,” tegas Bilic. Dia juga menolak mengomentari kepemimpian wasit Wolfgang Stark dalam laga terakhir melawan Spanyol. Beberapa keputusan Stark dinilai merugikan Kroasia.

Wasit asal Jerman itu tak menjatuhi hukuman penalti kepada Spanyol setelah Sergio Ramos melanggar Mario Mandzukic di babak pertama. Pelanggaran Sergio Busquets terhadap Vedran Corluka di akhir babak kedua juga luput dari pengamatan Stark. “Saya tidak ingin membicarakan wasit.

Saya pikir dia tidak boleh melewatkan pelanggaran terhadap Corluka dan Mandzukic. Tapi Spanyol adalah juara dunia dan mereka tidak butuh bantuan dari wasit,” papar Bilic.

Posting Komentar

0 Komentar