Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ibra Kerap Demam Panggung

KIEV - Laga melawan Ukraina merupakan kancah pembuktian kualitas bagi Zlatan Ibrahimovic. Penyerang Swedia itu digambarkan kerap mengalami demam panggung ketika berlaga dengan kostum tim nasional.

“Dia masih harus membuktikan mampu memengaruhi hasil pertandingan-pertandingan besar.

Tak bisa dipungkiri, Zlatan salah satu pemain dengan talenta luar biasa yang juga kerap menimbulkan kontroversi.

Di satu sisi dia dinilai sebagai salah satu pemain terbaik dunia, di sisi lain dia dinilai sebagai pemain egoistis,” kata Shaka Hislop, pemain legendaris Trinidad-Tobago yang sekarang bekerja di ESPN Sport. Permainan khas Ibrahimovic yang tampak lesu tapi bergaya elegan menjadi tontonan tersendiri.

Di balik postur tubuh yang besar, striker jangkung berusia 30 tahun ini pemain yang gesit dengan sentuhan tak terduga. Skill tinggi itu yang membuat dia ditakuti lawan.

Satu hal yang merupakan persamaan Ibra dengan Andriy Shevchenko, bintang Ukraina, adalah Milan connection. Sheva pernah membela Milan, dan seperti Ibra, mengukir reputasi sebagai penyerang haus gol di San Siro.

Lebih Berwarna

Namun, tak seperti Sheva yang hanya membela tiga klub sepanjang karier, pengalaman Ibra jauh lebih berwarna.

Sejak musim 2003-2004, dia telah terlibat dalam liga di tiga negara dengan lima klub berbeda. Dari Ajax ke ke Juventus, Inter Milan, Barcelona, dan AC Milan. Bersama Milan, Ibra tiga kali meraih gelar Pesepak Bola Terbaik Liga Italia. Piala Eropa kali ini mungkin saja menjadi turnamen internasional Ibra yang terakhir.

Pelatih Erik Hamren memberi ban kapten tim dengan harapan dia memimpin rekan-rekannya ke kejayaan. “Menjadi kapten tim merupakan yang paling besar yang saya pernah inginkan. Kami akan bermain sebaik-baiknya melawan Ukraina,” tutur Ibra.

Posting Komentar

0 Komentar