Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Hosni Mubarak Kritis, Diisukan Meninggal

KAIRO - Kondisi kesehatan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak terus memburuk sejak divonis seumur hidup delapan hari lalu.

Otoritas Mesir, kemarin, menyatakan Mubarak dalam keadaan kritis. Dia dilaporkan beberapa kali tak sadarkan diri.

Sebelumnya beredar rumor bahwa Mubarak telah meninggal. Seorang pejabat di penjara Torah menyatakan, untuk menepis rumor itu otoritas Mesir kemarin pagi mempersilahkan istri dan dua anak Mubarak menjenguk mantan penguasa Negeri Firaun itu.

Namun setelah itu kondisi Mubarak semakin kritis. Detak jantungnya tak beraturan dan harus menggunakan alat bantu pernapasan.

Kepada Associated Press pejabat itu menyatakan bahwa Mubarak hanya bisa mengonsumsi cairan dan yogurt. Pejabat tersebut menolak namanya disebutkan karena dia tidak berwenang memberikan keterangan kepada media.

Kondisi kesehatan Mubarak dilaporkan terus memburuk sejak pengadilan memvonisnya dengan hukuman seumur hidup, 2 Juni lalu. Dengan hukuman seumur hidup itu, dia harus dipindahkan ke rumah sakit di penjara Torah. Dia tak bisa lagi dirawat di rumah sakit militer atau fasilitas lain seperti ketika masih belum divonis. Mubarak ditahan sejak April 2011.

Pihak berwenang beberapa kali menolak permintaan keluarga Mubarak untuk memindahkan presiden terguling itu ke rumah sakit militer. Istri Mubarak tidak diberi izin menjenguk Mubarak di Unit Perawatan Intensif (ICU) karena kunjungan keluarga dibatasi hanya sekali sebulan.

Para pejabat keamanan sebagaimana dikutip harian al-Masry al-Youm menyatakan, istri Mubarak mengecam para sipir lantaran tidak memberi izin suaminya berobat di luar penjara. “Anda akan bertanggung jawab atas kematiannya,” katanya.

Dua putra Mubarak, Alaa dan Gamal, juga ditahan di penjara Torah.
Sabtu lalu, kantor berita pemerintah MENA mengutip sejumlah pejabat menyatakan bahwa Mubarak menderita serangan stroke.

Beberapa media lain melaporkan, pengacara Mubarak, Farid al-Deeb, mengatakan bahwa kliennya akan kembali dirawat di rumah sakit militer di Maadi, pinggiran Kairo.

Mubarak terakhir kali tampil di hadapan publik pada 2 Juni saat menghadiri persidangan. Para pejabat menyatakan, Mubarak menangis begitu menyadari dia akan dipindah ke penjara Torah. Petugas bahkan butuh beberapa jam untuk membujuk Mubarak supaya mau turun dari helikopter yang membawanya dari pengadilan ke penjara itu.

Sejumlah media melaporkan, Mubarak saat itu mengatakan bahwa dewan militer yang mengambil alih pemerintahan setelah kejatuhannya telah menipunya. “Mesir telah menjual saya. Mereka ingin saya mati di sini,” kata Mubarak.

Posting Komentar

0 Komentar