Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Diduga Ratusan Sumur di Klaten Tercemar Besi

KLATEN - Keruhnya air ratusan sumur di Desa Sapen, Kecamatan Manisrenggo, Klaten diduga karena mengandung besi (Fe). Air di daerah pegunungan memang biasanya mengandung besi dan belerang (Sulfur).

"Kalau dari ciri-cirinya yang keruh, berwarna kuning kecoklatan serta sulit diendapkan, kemungkinan mengandung besi," kata Peneliti dari Pusat Studi Bencana Alam Fakultas Geologi Universitas Gadjah Mada (PSBA UGM) Yogyakarta, Danang Sri Hatmoko, Senin (18/6) petang.

Akibat warga air keruh, warga tidak berani mengkonsumsi air sumur dan hanya menggunakannya untuk mandi dan mencuci. Warga mengambil air dari sumur lain di pinggir desa yang masih jernih atau membeli dari mobil tangki.

Danang masih menduga, namun untuk memastikannya harus dicek di laboratorium agar bisa diketahui apa saja kandungan dalam air. Bila tercemar zat besi, biasanya ada bercak-bercak kuning di dinding sumur.

Menurutnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang mengambil sumber air dari kawasan gunung berapi akan melakukan penyaringan dengan menyemprotkan air ke atas, sebelum disalurkan ke penampungan air.

Air dipantul-pantulkan ke udara sehingga akan jatuh menjadi partiket-partikel kecil. Proses itu untuk menghilangkan zat besi. Saat dipantul-pantulkan ke udara, zat besi akan bereaksi terhadap udara yakni oksigen (O2) sehingga zat besi bisa diendapkan.

"Setelah proses penyaringan dan kandungan zat besi berkurang, air bisa dikonsumsi. Bila air yang mengandung banyak zat besi dikonsumsi, bisa menyebabkan sakit ginjal atau kanker," kata Danang.

Mengendapkan air di ember tak bisa menghilangkan kandungan zat besi, karena minim bersinggungan dengan udara. Jika disemprotkan ke udara, maka zat besinya akan memisah. Namun, penyebab keruhnya air harus dicek lebih lanjut untuk memastikannya.

Posting Komentar

0 Komentar