Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Bupati Periksa Kerusakan Jembatan Pemali

BREBES - Amblesnya lantai jembatan Sungai Pemali di jalur Pantura, Kabupaten Brebes yang kerap terjadi, mendapat perhatian serius Bupati H Agung Widyantoro SH MSi.

Senin (11/6) siang, dia bersama Plt Asisten I Sekda Pemkab Brebes, H Suprapto SH dan sejumlah instansi terkait, langsung turung ke lapangan memeriksa kerusakan jembatan yang menjadi pemicu jalur Pantura Brebes macet tersebut.

Bupati mengecek langsung sejumlah titik lantai Jembatan Pemali yang ambles itu.

Dia meminta Kementerian Pekerjaan Umum mengkaji ulang sistem konstruksi yang diterapkan di jembatan tersebut. Sebab, sambung dia, kontruksi dengan lantai pelat baja ternyata kurang cocok diterapkan di jalur Pantura dengan intensitas arus kendaraan yang tinggi.

Bupati juga siap dipanggil Kementerian Pekerjaan Umum untuk menjelaskan persoalan yang terjadi di lapangan dan dikeluhkan warga tersebut. “Dari hasil pemeriksaan tadi, saya melihat ada lima sampai sepuluh titik lantai jembatan yang rusak. Dari mulai plat baja yang sobek sampai yang ambles.

Ini diduga akibat tidak kuat menahan beban kendaraan yang besar,” ujar Bupati, di sela-sela kegiatannya di atas Jembatan Pemali Brebes. Seperti diberitakan, jembatan Sungai Pemali di Kota Brebes kembali bermasalah. Lantai jembatan dari pelat baja ambles di sejumlah titik.

Akibatnya, arus lalu-lintas di jalur pantura Brebes macet, Minggu (10/6). Antrean kendaraan mengular dari arah barat maupun timur hingga lebih dari satu kilometer. Kondisi itu dikeluhkan warga dan pengguna jalan karena aktivitas mereka terganggu.

Harus Cepat

Bupati mengatakan, Jembatan Pemali dan Kalipahit pada Lebaran tahun lalu menjadi uji coba pertama kali perbaikan dengan tekstur atau konstruksi plat baja. Informasinya, semua komponen didapat dari impor.

Namun dari hasil cek lapangan, diduga dari sisi konstruksi belum memenuhi apa yang diharapkan. Di samping itu, struktur bagian bawah lantai jembatan kurang rapat, sehingga kurang kuat menyangga pelat baja untuk menahan beban kendaraan.

Sementara, beban kendaraan yang melintas di jalur pantura rata-rata melebih batan beban maksimal atau overload. “Karena itu, dari sisi konstruksi saya berharap Kementerian Pekerjaan Umum mengkaji ulang penggunaan pelat baja untuk jembatan yang ada di jalur Pantura,” kata dia. Selain itu, lanjutnya, jika terjadi kerusakan penanganannya harus cepat, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang semakin parah.

Apalagi arus kendaraan jalur Pantura sangat padat. “Kami berharap Kementeria Pekerjaan Umum bisa menyelesaikan kerusakan Jembatan Pemali secara singkat, karena sebentar lagi akan digunakan untuk arus mudik Lebaran,” katanya.

Terkait kerusakan yang terjadi saat ini, Bupati menjelasakan, hari ini (kemarin) sudah mulai melakukan antisipasi darurat. Sejumlah pekerja terlihat melakukan aktivitas pengelasan terhadap pelat baja yang ambles. Namun pihaknya melihat, penanganan darurat tidak bertahan lama.

Karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum juga diminta memikirkan langkah terbaik. Apakah masih akan menggunakan plat baja atau memakai konstruksi lain. “Jika tetap dipertahankan, berarti konstruksi bagian bawah jembatan harus lebih dirapatkan penyangganya,” ujar dia.

Bupati menambahkan, terhadap kerusakan yang terjadi di jembatan itu, pihaknya sudah berulangkali mengirim surat. Bahkan, saat ini pihaknya juga sudah memerintahkan instansi terkait untuk kembali mengirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum.

Posting Komentar

0 Komentar