Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Buku Porno Mulai Ditarik

PURWOREJO - Instruksi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K), Drs Bambang Aryawan MM langsung ditindaklanjuti oleh sekolah-sekolah dasar penerima bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) buku tahun 2010.

Pihak sekolah langsung menyisir buku-buku yang diinventarisasi mengandung unsur pornografi dan sadisme.

Dari hasil penelusuran, buku-buku yang tidak layak itu ternyata tidak saja terdistribusikan di sekolah-sekolah wilayah pedesaan saja. Sekolah di perkotaan juga banyak yang mendapatkannya, bahkan termasuk sekolah-sekolah yang selama ini dikenal favorit.

Salah satunya di SDN Kliwonan yang berada di Jalan Kartini No 3 Purworejo. Dari hasil penyisiran teakhir, perpusatakaan sekolah sempat ternyata menyimpan empat judul buku bermuatan pornografi dan sadisme. Letak sekolah ini hanya bersebelahan dengan kantor Dinas P dan K.

Kepala Sekolah SD Negeri Kliwonan Misyono Spd mengungkapkan, setelah menerima instruksi dari dinas, pihaknya telah mengerahkan guru khususnya guru piket yang bertugas di perpustakaan menyisir ulang keberadaan buku bernuansa porno.

Berdasarkan hasil penyisiran terakhir, sekolah berhasil mengamankan empat jenis buku bantuan DAK 2010 yang dinilai bermuatan pornografi dan sadistime. Tiga di antaranya sama dengan buku yang ada di SD Negeri Popongan Kecamatan Banyuurip.

Keempat buku itu diantaranya buku yang berjudul Ada Duka di Wibeng karangan Jazimah Al Muhyi, Tidak Hilang Sebuah Nama karangan Galang Lufityanto, Tambelo Seri pertama Kembalinya Si Burung Camar , dan Tambelo Seri Kedua Meniti Hari di Ottawa karangan Redhite K.

“Buku itu kini sudah kami amankan dan kami simpan, rencananya siang nanti akan kami serahkan ke dinas karena memang akan ditarik dari sekolah,” terangnya.

Terlalu Berat

Dijelaskan, DAK 2010 untuk SD Negeri Kliwonan hanya paket buku tidak termasuk pembangunan atau rehab gedung. Paslanya SD Negeri Kliwonan sudah memiliki perpustakaan sejak tahun 2007. Jadi sebagian buku sudah sempat terpajang beberapa, berdasarkan daftar pijamnya, beberapa anak juga ada yang pernah meminjam kendati jumlahnya tidak banyak.

“Mungkin karena isinya memang terlalu berat untuk usia anak-anak, sementara anak-anak lebih suka membaca buku yang enteng terlebih ada gambarnya yang menarik. Juga buku-buku yang bisa mewakili usia mereka,” bebernya.

Petugas perpustakaan SD Negeri Kliwonan Widya Iswara menambahkan, buku-buku yang dinilai bermuatan pornografi itu semuanya belum masuk daftar katalog, karena masuk kategori buku baru di SD Negeri Kliwonan.

“Hasil penyisiran, akan segera kami serahkan ke UPT P dan K Purworejo karena instruksinya hanya dua hari atau empat hari buku-buku itu sudah harus terkumpul dan tidak boleh terpajang di perpustakaan sekolah,” imbuhnya.

Salah satu siswa, Makhin Fauzie, siswa Kela V SDN Kliwonan mengaku pernah melihat buku tersebut di perpustakaan, namun ia mengaku belum sempat membacanya karena tidak tertarik.

Posting Komentar

0 Komentar