JAKARTA - Sebanyak 10 tenaga kerja Indonesia (TKI) di Suriah meminta untuk dipulangkan ke Tanah Air, menyusul konflik berdarah di negara tersebut.Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, pihaknya telah menyampaikan permohonan evakuasi 10 buruh migran kepada Kementerian Luar Negeri. Namun permohonan tersebut belum ditanggapi Kemenlu.
Adapun kesepuluh TKI itu adalah Susilawati, warga Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu, Masturah binti Sarwita, asal Blok Grabyakan, RT 04 RW 01 Desa Tarsana, Indramayu, Siti Rodiyah binti Daim, warga Dusun Kedungrejo RT 03, RW 02, Kedungwungu, Kabupaten Blitar, Sunarti binti Sayar, warga Jalan Muara Baru RT 1, RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara dan Susanti binti Kalirih, warga Desa Dadap RT 02, RW 2, Juntiyuat, Indramayu.
Selain itu, Sri Minarsih, asal Perum Griya Marselina RT 02, RW 1, Sukagalih, Jonggol Bogor, Maisaroh warga Jalan H Uyar, Pegangsaan II, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Siti Kholifah warga Slawi, Jawa Tengah, Siti Maesaroh, warga Cianjur, Jawa Barat, dan Sri Dewi binti Budi Waluyo, warga Jalan Cendrawasih, Grudo, Ngawi, Jawa Timur.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa membantah adanya informasi yang menyebutkan Aminah binti Osid, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Suriah, tewas akibat konflik berdarah.
Marty menyatakan, petugas Kedutaan Besar Indonesia di Damaskus sudah menemukan Aminah yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat dipastikan dalam keadaan sehat.
Aminah, lanjut Menlu, bekerja pada pasangan warga Suriah, Muhammad Badar Khadam, dan istrinya yang berkewarganegaraanAmerika Serikat.
Pasangan suami-isteri itu bahkan mengatakan kepada petugas KBRI, jika keadaan memburuk, akan terus bersama-sama Aminah. "Jadi, saya pastikan, Aminah tidak meninggal dunia," kata Natalegawa.
Sementara Ani yang berasal dari Cianjur, kata Marty, masih ditelusuri keberadaannya. Marty meminta pengertian publik, dalam situasi normal, mencari seseorang di negeri sebesar Suriah itu sulit. Apalagi sedang dilanda konflik.
Informasi kematian Aminah dan Ani muncul dari lembaga swadaya masyarakat Migrant Care. Di Sukabumi sendiri, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat tidak menemukan nama Aminah dalam daftar TKI yang berasal dari Sukabumi.
0 Komentar