Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Flu Singapura Meluas di Tiga Kecamatan

BOYOLALI - Masyarakat diminta mewaspadai serangan atau wabah flu Singapura. Apalagi, penyakit tersebut sudah meluas di tiga kecamatan di Boyolali.

Semula, penyakit itu diketahui muncul di Boyolali Kota. Kini sudah meluas ke wilayah Kecamatan Simo dan Ngemplak.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencatat ada 17 penderita yang kini sudah dalam proses penyembuhan.

“Flu Singapura ini diawali dengan gejala panas tinggi serta timbul bintik merah pada kulit,” ujar Kepala Dinkes, Syamsudin.

Dijelaskan, flu Singapura ini tergolong penyakit self limiting desease atau bisa sembuh dengan sendirinya. Syaratnya, daya tahan tubuh penderita baik.

Ia mengakui, penyakit ini banyak menyerang daerah perkotaan yang bersuhu tinggi. Pihaknya menghimbau seluruh masyarakat agar waspada.

Jika mengalami bintik merah-merah disertai bibir kering dan mata memerah segera periksa ke dokter. Terlebih gejala itu dibarengi dengan suhu badan tinggi. Bila dibiarkan dan daya tahan tubuh drop, maka proses penyembuhan lebih lama.

“Memang, hingga kini tidak ada laporan kematian karena penyakit ini. Namun bagaimana pun, tetap harus diwaspadai.”

Penyebaran penyakit flu Singapura sangat cepat. Untuk itu, jika ada warga yang terkena, diminta tidak keluar rumah. Jika penderita seorang siswa, agar izin tidak masuk terlebih dahulu sehingga tidak menular.

Syamsudin menyarankan, bagi warga baik yang sudah terkena maupun belum banyak mengonsumsi air putih dan buah-buahan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Penularan penyakit ini sangat cepat dengan masa inkubasi selama tujuh hari. Penularan virus flu Singapura melalui kontak langsung dengan penderita, udara, percikan air liur, urin dan feses.

Terlebih jika ada anggota keluarga yang baru datang dari luar negeri. Mereka diminta membersihkan badan sebelum kontak langsung dengan orang, terutama bayi dan anak-anak.

“Bahaya jika menyerang mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, seperti bayi di bawah usia satu tahun.”

Posting Komentar

0 Komentar