Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Chen Desak China Tuntut Para Pejabat

NEW YORK - Aktivis tuna netra China, Chen Guangcheng, mendesak pemerintah Beijing menuntut para pejabat yang telah menzalimi dirinya, keluarga, dan para pendukungnya.

Menurut dia, tuntutan semacam itu bisa membantu China menegakkan kekuasaan hukum.

Dalam salah satu wawancara pertamanya sejak tiba di AS pada Sabtu (19/5) lalu, Chen mengungkapkan bahwa perlakuan buruk terhadap keluarganya dan para pendukungnya tersebut “sepenuhnya melanggar hukum yang berlaku China”.

“Jika pemerintah mau segera menyelidiki dan menuntut para pejabat yang melanggar hukum, maka China akan cepat masuk ke jalur tatanan hukum,” ujar salah satu pembangkang terkemuka di China tersebut.

“Namun, jika para pejabat itu terus bertindak semaunya sendiri, maka konstruksi kekuasaan hukum yang telah diterapkan oleh pemerintah pusat dalam beberapa dasawarsa terakhir ini akan hancur,” tambahnya.

Setelah berhasil melarikan diri dari tahanan rumah, Chen berusaha mengungsi di Kedubes AS di Beijing selama enam hari. Hal itu membuat malu China dan membayang- bayangi kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Beijing untuk memperbaiki hubungan kedua negara.

Eksploitasi

Kendati tidak secara langsung menyebut nama Chen, dua tulisan di koran milik pemerintah China menuding AS dan negara-negara Barat mengeksploitasi isu-isu HAM untuk melemahkan pemerintahan Partai Komunis.

Salah satu tulisan itu, yang ditulis oleh para peneliti dari Universitas Tentara Pembebasan Rakyat, meminta masyarakat untuk “tetap waspada terhadap pengaruh buruk Barat yang berusaha menggerogoti China melalui kampanye-kampanye demokrasi dan HAM”.

Chen akan melanjutkan studi hukum di Universitas New York berdasarkan kesepakatan yang dicapai antara AS dan China untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Dia tiba di New York bersama istri dan dua anaknya pada Sabtu pekan lalu, setelah China mengizinkann y a meninggalkan rumah sakit di Beijing untuk meredam ketegangan diplomatik dengan AS. Kaki kanannya masih digip setelah mengalami cedera ketika melarikan diri dari tahanan rumah di kampung halamannya di China bagian timur.

Dia ditahan di sana sejak 2010. “Saya tidak mengasingkan diri. Saya berada di sini (AS) sebagai mahasiswa,” tegasnya.

Posting Komentar

0 Komentar