Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Bentrok Etnik Tewaskan 30 Orang

OUAGADOUGOU - Sedikitnya, 30 orang tewas setelah bentrok etnik pecah antara para petani Dogon dan penggembala nomaden Fulani di sepanjang perbatasan Mali-Burkina Faso.

Pertikaian berdarah itu mulai terjadi pada Selasa (22/5) di dekat Sari, sebuah kota di wilayah Mali yang terletak sekitar 15 km dari perbatasan.

Khalil Bara, gubernur wilayah utara Burkina Faso, menyatakan sengketa bermula dari kesepakatan antara kedua negara yang membolehkan para penggembala Burkina membawa ternaknya ke kamp-kamp di Mali yang memiliki padang rumput luas.

Selama pemerintahan mantan presiden Mali, Amadou Toumani Toure, para penggembala Fulani diizinkan memasuki wilayah Mali melalui koridor-koridor khusus.

Namun, Mali mengalami kekacauan setelah kudeta militer 22 Maret menggulingkan Toure dan lebih dari separo wilayahnya dikuasai oleh pemberontak Tuareg dan kelompok militan.

“Suku Dogon yang selalu menentang pembukaan koridor-koridor itu, memanfaatkan krisis di Mali. Mereka memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan menyerang pemukiman-pemukiman kaum Fulani,” papar Gubernur Bara, sembari menambahkan sebagian besar korban adalah orang-orang Fulani.

Dia menambahkan, lebih dari 1.000 orang, kebanyakan para penggembala, berusaha menyelamatkan diri dengan cara kembali ke desa-desa mereka di Burkina Faso. Pemerintah Mali belum bisa dimintai keterangan hingga semalam.

Posting Komentar

0 Komentar