JAKARTA - 3.000 pemain mengikuti seleksi timnas U-14 yang diselenggarakan PSSI di Lapangan Trisakti, Cibubur, Jakarta. Seleksi yang berlangsung sejak 23-26 Maret itu dilaksanakan secara terbuka.Karenanya, banyak anak dari berbagai sekolah sepak bola (SSB) di Indonesia mencoba keberuntungan. Dari jumlah itu, hanya 30 pemain yang akan diambil pada seleksi tahap pertama.
Selanjutnya, jajaran pelatih akan mengerucutkan menjadi 22 pemain. Ke-22 pemain tersebut otomatis menjadi skuad timnas U-14 yang dipersiapkan tampil di Piala AFC U-14 di Kinibalu, Malaysia, 28 Mei-4 Juni mendatang.
Membludaknya jumlah peserta sempat membuat repot Tim Penyeleksi bentukan PSSI dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diketuai pelatih timnas U-14 Listiadi.
Untuk menyeleksi pemain yang diinginkan, Listiadi dibantu Indra Syafrie (pelatih timnas U-17 dan U-12), intruktur asing berlisensi UEFABert Ventury, Jarot (pelatih kiper), dan 38 pelatih dari UNJ.
”Seleksi ini kan sifatnya terbuka, jadi peserta datang dari mana saja. Baru kemudian kami melihat dan menilai kemampuan setiap peserta. Jadi tidak mudah bagi kita untuk memilih,” kata Listiadi kepada wartawan.
Menurut dia, kemampuan sebagian besar peserta masih di bawah rata-rata. Pihaknya mencari pemain yang memiliki keistimewaan baik secara teknik maupun karakter permainan.
”Kami menjaring 30 pemain. Selanjutnya pada masa pemusatan latihan, jumlah itu akan dikerucutkan menjadi 22 pemain dan menjadi skuad inti timnas U-14 yang dipersiapkan ke Piala AFC di Malaysia,” tuturnya.
Manajer Timnas U-14 Zuchli Imran Putra menegaskan, seleksi tersebut bebas dari intervensi. Karena itu, pihaknya memberi kesempatan kepada siapapun untuk mengikuti seleksi tanpa membatasi jumlah pendaftar. ”Peserta seleksi berasal dari seluruh Indonesia. Semua kami beri kesempatan sama.
Yang menentukan lolos tidaknya pemain adalah tim penyeleksi tanpa intervensi dari pihak manapun. Saya pastikan pemain yang berhasil lolos adalah pemain yang memiliki kualitas untuk memperkuat timnas U-14,” ujarnya.
0 Komentar